'Kecelakaan' Landa Fasilitas Nuklir Natanz Iran
loading...
A
A
A
TEHERAN - Stasiun televisi pemerintah Iran melaporkan situs nuklir Iran Natanz mengalami masalah pada hari Minggu yang melibatkan jaringan distribusi listriknya. "Kecelakaan" itu terjadi hanya beberapa jam setelah menggunakan sentrifugal baru yang canggih yang lebih cepat memperkaya uranium.
Itu adalah insiden terbaru yang terjadi di salah satu situs nuklir paling aman di Teheran di tengah negosiasi kesepakatan nuklir yang compang-camping dengan kekuatan dunia.
Dalam laporannya stasiun TV pemerintah Iran mengutip Behrouz Kamalvandi, juru bicara program nuklir sipil Iran, yang mengumumkan insiden tersebut.
“Kamalvandi mengatakan untungnya insiden itu tidak menyebabkan kerusakan atau kontaminasi pada manusia,” kata seorang pembawa acara TV negara.
"Penyebab insiden itu sedang diselidiki," sambungnya seperti dikutip dari ABC News, Minggu (11/4/2021).
Pernyataan Kamalvandi dalam menggambarkan insiden itu, yang dikutip stasiun televisi, menggunakan bahasa Farsi yang juga dapat diartikansebagai "kecelakaan."
Organisasi Energi Atom Iran, perpanjangan tangan sipil dari program nuklirnya, kemudian menerbitkan pernyataan menggunakan kata-kata yang sama dengan laporan stasiun televis, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Natanz, fasilitas yang sebelumnya menjadi sasaran virus komputer Stuxnet, sebagian besar dibangun di bawah tanah untuk menahan serangan udara musuh. Fasilitas itu menjadi titik hotspot ketakutan Barat tentang program nuklir Iran pada 2002, ketika foto-foto satelit menunjukkan Iran membangun fasilitas sentrifugal bawah tanahnya di lokasi itu, sekitar 200 kilometer (125 mil) selatan ibu kota, Teheran.
Natanz hari ini menjadi fasilitas pengayaan uranium utama Iran. Di ruang bawah tanahnya yang panjang, sentrifugal dengan cepat memutar gas uranium heksafluorida untuk memperkaya uranium.
Pada hari Sabtu, Iran mengumumkan telah meluncurkan rantai 164 sentrifugal IR-6 di pabrik. Para pejabat juga mulai menguji sentrifugal IR-9, yang menurut mereka akan memperkaya uranium 50 kali lebih cepat daripada sentrifugal generasi pertama Iran, IR-1. Perjanjian nuklir 2015 membatasi Iran untuk hanya menggunakan IR-1 untuk pengayaan.
Itu adalah insiden terbaru yang terjadi di salah satu situs nuklir paling aman di Teheran di tengah negosiasi kesepakatan nuklir yang compang-camping dengan kekuatan dunia.
Dalam laporannya stasiun TV pemerintah Iran mengutip Behrouz Kamalvandi, juru bicara program nuklir sipil Iran, yang mengumumkan insiden tersebut.
“Kamalvandi mengatakan untungnya insiden itu tidak menyebabkan kerusakan atau kontaminasi pada manusia,” kata seorang pembawa acara TV negara.
"Penyebab insiden itu sedang diselidiki," sambungnya seperti dikutip dari ABC News, Minggu (11/4/2021).
Pernyataan Kamalvandi dalam menggambarkan insiden itu, yang dikutip stasiun televisi, menggunakan bahasa Farsi yang juga dapat diartikansebagai "kecelakaan."
Organisasi Energi Atom Iran, perpanjangan tangan sipil dari program nuklirnya, kemudian menerbitkan pernyataan menggunakan kata-kata yang sama dengan laporan stasiun televis, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Natanz, fasilitas yang sebelumnya menjadi sasaran virus komputer Stuxnet, sebagian besar dibangun di bawah tanah untuk menahan serangan udara musuh. Fasilitas itu menjadi titik hotspot ketakutan Barat tentang program nuklir Iran pada 2002, ketika foto-foto satelit menunjukkan Iran membangun fasilitas sentrifugal bawah tanahnya di lokasi itu, sekitar 200 kilometer (125 mil) selatan ibu kota, Teheran.
Natanz hari ini menjadi fasilitas pengayaan uranium utama Iran. Di ruang bawah tanahnya yang panjang, sentrifugal dengan cepat memutar gas uranium heksafluorida untuk memperkaya uranium.
Pada hari Sabtu, Iran mengumumkan telah meluncurkan rantai 164 sentrifugal IR-6 di pabrik. Para pejabat juga mulai menguji sentrifugal IR-9, yang menurut mereka akan memperkaya uranium 50 kali lebih cepat daripada sentrifugal generasi pertama Iran, IR-1. Perjanjian nuklir 2015 membatasi Iran untuk hanya menggunakan IR-1 untuk pengayaan.