Prancis Tidak Terima Serangan Udaranya Dilaporkan Hantam Pesta Pernikahan

Jum'at, 02 April 2021 - 00:32 WIB
loading...
Prancis Tidak Terima...
Prancis tolak laporan PBB yang menyatakan serangan udaranya di Mali menghantam pesta pernikahan. Foto/Ilustrasi
A A A
PARIS - Prancis menolak laporan PBB yang mengatakan serangan udaranya di Mali tengah pada bulan Januari lalu menghantam pesta pernikahan. Sebanyak 19 warga sipil tewas dalam serangan yang menjadi bagian dari operasi anti-teroris di Sahel.

Apa yang terjadi di desa Bounti di Mali tengah pada 3 Januari tetap menjadi pertanyaan yang menjadi inti perselisihan antara Prancis dan misi penjaga perdamaian PBB di Mali, MINUSMA.

Awal pekan ini, penyelidikan PBB menyimpulkan serangan udara Prancis menghantam perayaan pernikahan yang menewaskan warga sipil dan tiga pria bersenjata, yang diduga anggota dari kelompok militan Katiba Serma.



Selama tiga bulan terakhir, otoritas Prancis membantah bahwa apa pun yang mereka lakukan terhadap pesta pernikahan atau bahwa ada kerusakan tambahan dalam operasi semacam itu.

Dalam sambutannya minggu ini, Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly mendukung pasukannya.

Parly membantah keras melakukan kesalahan dengan menjelaskan bahwa serangan udara militer pada 3 Januari di dekat desa Bounti adalah sah dan menargetkan kelompok teroris bersenjata yang sebelumnya diidentifikasi.

Menteri pertahanan Prancis juga meragukan metodologi penyelidikan PBB, mengklaim penyelidikan itu didasarkan pada sumber yang tidak dapat diandalkan.



Jenderal Dominique Trinquand, mantan kepala misi militer Prancis di Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyerukan keraguan ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1856 seconds (0.1#10.140)