Junta Militer Kerahkan AI, Demonstran Takut akan 'Kediktatoran Digital'
loading...
A
A
A
Debbie Stothard, pendiri Jaringan Asean Alternatif di Myanmar menuturkan, meskipun tidak ada penangkapan yang dapat dikaitkan dengan teknologi pengenalan wajah karena kurangnya transparansi, beberapa warga menutupi kamera.
"Ada kekhawatiran yang sangat serius tentang bagaimana junta militer menggunakan teknologi digital. Jika mereka belum menggunakannya untuk menargetkan pengunjuk rasa dan lainnya, itu tidak bisa dihindari - dan dalam waktu dekat," katanya.
"Ada kekhawatiran yang sangat serius tentang bagaimana junta militer menggunakan teknologi digital. Jika mereka belum menggunakannya untuk menargetkan pengunjuk rasa dan lainnya, itu tidak bisa dihindari - dan dalam waktu dekat," katanya.
(esn)