Dewan HAM PBB Dukung Embargo Senjata Israel
loading...
A
A
A
Di masa lalu, negara-negara Eropa telah mengkritik jumlah teks berulang dan mandat untuk memperdebatkan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia Israel di setiap sesi. Penggabungan Item 2 dan Item 7 dalam agenda menghasilkan peningkatan dukungan untuk resolusi tersebut.
Teks resolusi, yang dijuluki resolusi pertanggungjawaban, menyerukan negara-negara untuk menghentikan setengah dari pasokan senjata ke Israel di mana diketahui telah digunakan untuk melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
Sebelum pemungutan suara, Kamis lalu, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michele Bachelet mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan tiga laporan terkait aktivitas Israel terhadap warga Palestina.
"Dalam sebagian besar kasus yang dipantau dan didokumentasikan oleh kantor saya, warga Palestina terbunuh atau terluka sementara tampaknya tidak menimbulkan ancaman kematian atau cedera serius di Tepi Barat, termasuk Yerusalem timur," kata Bachelet.
Setelah pemungutan suara, utusan Austria Elisabeth Tichy-Fisslberger, berbicara atas nama Uni Eropa (UE), berterima kasih kepada Otoritas Palestina karena setuju untuk menggabungkan resolusi.
"Kami ingin berterima kasih kepada misi Palestina atas keterlibatan dan upayanya dalam hal ini dan resolusi lainnya. Kami mengakui upaya besar yang dilakukan oleh misi Palestina dan berharap untuk terus terlibat dengan mereka dalam semangat yang positif," katanya.
Duta Besar Palestina untuk PBB di Jenewa, Ibrahim Khraishi, membalas tuduhan bahwa mereka menyerang Israel secara tidak adil, dan bersikeras bahwa seruan untuk pertanggungjawaban akan terus berlanjut.
"Masalah Palestina adalah masalah pendudukan asing selama lebih dari 45 tahun. Gagasan tentang akuntabilitas, pemulihan, dan reparasi harus menjadi masalah konsensual bagi semua negara," ujarnya.
Teks resolusi, yang dijuluki resolusi pertanggungjawaban, menyerukan negara-negara untuk menghentikan setengah dari pasokan senjata ke Israel di mana diketahui telah digunakan untuk melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
Sebelum pemungutan suara, Kamis lalu, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michele Bachelet mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan tiga laporan terkait aktivitas Israel terhadap warga Palestina.
"Dalam sebagian besar kasus yang dipantau dan didokumentasikan oleh kantor saya, warga Palestina terbunuh atau terluka sementara tampaknya tidak menimbulkan ancaman kematian atau cedera serius di Tepi Barat, termasuk Yerusalem timur," kata Bachelet.
Setelah pemungutan suara, utusan Austria Elisabeth Tichy-Fisslberger, berbicara atas nama Uni Eropa (UE), berterima kasih kepada Otoritas Palestina karena setuju untuk menggabungkan resolusi.
"Kami ingin berterima kasih kepada misi Palestina atas keterlibatan dan upayanya dalam hal ini dan resolusi lainnya. Kami mengakui upaya besar yang dilakukan oleh misi Palestina dan berharap untuk terus terlibat dengan mereka dalam semangat yang positif," katanya.
Duta Besar Palestina untuk PBB di Jenewa, Ibrahim Khraishi, membalas tuduhan bahwa mereka menyerang Israel secara tidak adil, dan bersikeras bahwa seruan untuk pertanggungjawaban akan terus berlanjut.
"Masalah Palestina adalah masalah pendudukan asing selama lebih dari 45 tahun. Gagasan tentang akuntabilitas, pemulihan, dan reparasi harus menjadi masalah konsensual bagi semua negara," ujarnya.