PM Australia Meminta Maaf karena Lontarkan Tuduhan Pelecehan

Rabu, 24 Maret 2021 - 09:54 WIB
loading...
PM Australia Meminta...
PM Australia Scott Morrison. Foto/REUTERS
A A A
CANBERRA - Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison secara terbuka meminta maaf karena melontarkan tuduhan pelecehan yang tidak berdasar pada satu perusahaan media.

Tuduhan itu diungkapkan saat Morrison membela cara penanganannya atas skandal perlakuan buruk terhadap perempuan dalam politik dan partainya.

Pada konferensi pers Selasa (23/3), Morrison mengatakan dia akan mendorong perubahan budaya di tengah meningkatnya ketidakpuasan publik atas serangkaian tuduhan tentang pelecehan terhadap wanita.



Dia mengakui ada kekecewaan publik dengan penanganannya terhadap masalah tersebut.



Namun selama acara tersebut, dia terlibat dalam percakapan singkat dengan jurnalis dari News Corp's Sky News dan mengklaim bahwa perusahaan itu sedang menyelidiki keluhan pelecehan oleh seorang staf wanita.

Lihat infografis: Rudal Baru Israel, Bisa Lumpuhkan Ancaman Berjarak 150 Km

CEO News Corp Australasia, Michael Miller, langsung menolak klaim Morrison tersebut.

Surat kabar dari kelompok media yang umumnya mendukung pemerintah konservatif itu pun memuat halaman depan yang mengkritik PM Australia pada Rabu (24/3).

“Saya menerima keberatan mereka. Saya salah mengangkatnya, emosi saat ini bukan alasan,” papar Morrison dalam posting di Facebook pada Selasa malam.

Perselisihan itu menggagalkan upaya Morrison memperbaiki posisinya di hadapan para pemilih, khususnya wanita yang telah marah dengan bagaimana dugaan pemerkosaan terhadap seorang staf pemerintah muda oleh anggota staf pemerintah lainnya pada awalnya dilihat sebagai masalah politik daripada kasus pidana.

“Para pemilih mengagumi ketika para pemimpin menyadari kegagalan dan meminta maaf,” ujar Haydon Manning, profesor ilmu politik di Universitas Flinders, Australia Selatan.

"Tuduhan palsu ini, bagaimanapun, merusak apa yang dia coba capai," papar dia.

Masalah ketidaksetaraan gender mendorong puluhan ribu orang berkumpul di sekitar Australia pekan lalu dan menyebabkan penurunan popularitas Morrison dalam berbagai jajak pendapat.

Morrison mendapat kritik karena menolak bertemu dengan para pengunjuk rasa di luar Gedung Parlemen.

Morrison mengatakan dia akan mengumumkan serangkaian tindakan untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam politik dalam beberapa pekan mendatang.

Dia juga mengisyaratkan dapat mendukung kuota kandidat perempuan untuk Partai Liberal pada pemilu berikutnya, yang dijadwalkan pada pertengahan 2022.

Anggota parlemen perempuan dari Partai Liberal yang berkuasa dan dipimpin Morrison, kurang dari sepertiga.

Jumlah itu berbeda dengan perwakilan perempuan hampir 50% di kubu oposisi Partai Buruh.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1932 seconds (0.1#10.140)