Horor, Plasenta Manusia di China Dijual dan Jadi Camilan
loading...
A
A
A
Menurut Huang, banyak Ibu baru memilih untuk membawa pulang plasenta mereka dan memakannya layaknya camilan.
Beberapa Ibu mengatakan kepada Global Times bahwa sangat umum bahwa orang China, terutama orangtua, memakan plasenta manusia. Mereka meyakini bahwa plasenta manusia kaya nutrisi dan baik untuk kesehatan.
Seorang Ibu dari bayi berusia 22 bulan asal Provinsi Shaanxi, China Barat Laut, mengatakan bahwa sebelum dia melahirkan, Ibu dan Ibu mertuanya telah meminta plasentanya. "Keduanya ingin memakan plasenta [saya] untuk menyehatkan tubuh," kenang Ibu bermarga Chen tersebut.
Tapi Chen meminta rumah sakit membuang plasentanya. “Saya tidak ingin mereka memakannya,” katanya kepada Global Times. "Itu menjijikkan."
Seorang Ibu lain di Shanghai, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa setelah melahirkan, dia mengirim plasentanya ke toko terdekat di dekat rumah sakit untuk diolah menjadi bubuk dan dimasukkan ke dalam kapsul.
“Itu untuk Ayah mertua saya, yang kesehatannya buruk,” katanya kepada Global Times. Dia mengatakan bahwa pemrosesannya cepat dan biayanya kurang dari 500 yuan.
Mengolah plasenta menjadi kapsul telah menjadi bisnis di China, karena beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman untuk memakannya secara langsung.
Seorang pengusaha wanita yang terlibat dalam pemrosesan plasenta di Provinsi Zhejiang, China Timur, mengatakan kepada Global Times bahwa dia menyediakan layanan dari pintu ke pintu untuk keluarga yang baru saja melahirkan anak.
Dia berkata bahwa dia memiliki lebih sedikit pelanggan dalam beberapa tahun terakhir karena dia tidak lagi diizinkan untuk mem-posting iklan untuk bisnis ini di platform online legal.
Beberapa Ibu mengatakan kepada Global Times bahwa sangat umum bahwa orang China, terutama orangtua, memakan plasenta manusia. Mereka meyakini bahwa plasenta manusia kaya nutrisi dan baik untuk kesehatan.
Seorang Ibu dari bayi berusia 22 bulan asal Provinsi Shaanxi, China Barat Laut, mengatakan bahwa sebelum dia melahirkan, Ibu dan Ibu mertuanya telah meminta plasentanya. "Keduanya ingin memakan plasenta [saya] untuk menyehatkan tubuh," kenang Ibu bermarga Chen tersebut.
Tapi Chen meminta rumah sakit membuang plasentanya. “Saya tidak ingin mereka memakannya,” katanya kepada Global Times. "Itu menjijikkan."
Seorang Ibu lain di Shanghai, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa setelah melahirkan, dia mengirim plasentanya ke toko terdekat di dekat rumah sakit untuk diolah menjadi bubuk dan dimasukkan ke dalam kapsul.
“Itu untuk Ayah mertua saya, yang kesehatannya buruk,” katanya kepada Global Times. Dia mengatakan bahwa pemrosesannya cepat dan biayanya kurang dari 500 yuan.
Mengolah plasenta menjadi kapsul telah menjadi bisnis di China, karena beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman untuk memakannya secara langsung.
Seorang pengusaha wanita yang terlibat dalam pemrosesan plasenta di Provinsi Zhejiang, China Timur, mengatakan kepada Global Times bahwa dia menyediakan layanan dari pintu ke pintu untuk keluarga yang baru saja melahirkan anak.
Dia berkata bahwa dia memiliki lebih sedikit pelanggan dalam beberapa tahun terakhir karena dia tidak lagi diizinkan untuk mem-posting iklan untuk bisnis ini di platform online legal.