Disewa Junta Myanmar untuk Bela Kudeta, Pelobi Israel Dibayar Rp28,7 Miliar

Jum'at, 12 Maret 2021 - 00:00 WIB
loading...
A A A
Hampir satu juta orang Rohingya tinggal di kamp-kamp yang luas di Bangladesh, dengan banyak yang telah melarikan diri dari Myanmar setelah penumpasan berdarah militer pada tahun 2017.

Ben-Menashe mengatakan dia ditugaskan untuk menghubungi UEA dan Arab Saudi tentang repatriasi.

Myanmar telah diguncang oleh kerusuhan sejak kudeta 1 Februari yang menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dari kekuasaan dan memicu pemberontakan massal yang menentang junta militer.

Hampir 2.000 orang telah ditangkap dan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi lebih dari 60 orang, karena pasukan keamanan berusaha untuk membubarkan perlawanan.

Kudeta dan tindakan keras militer yang brutal telah menimbulkan kecaman internasional yang luas, termasuk sanksi terhadap personel militer utama.

Ben-Menashe mengatakan dia dipekerjakan karena Barat "salah paham" dengan militer Myanmar.

“Ada dorongan nyata untuk bergerak ke Barat dan Amerika Serikat, bukannya mencoba lebih dekat dengan China,” kata Ben-Menashe. "Mereka tidak ingin menjadi boneka China.”

Dia juga mengeklaim bahwa kepolisian, alih-alih militer, telah menanggapi reaksi dunia internasional tentang kerusuhan—meskipun bukti foto menunjukkan sebaliknya.

Menurutnya, para pemimpin militer sangat ingin kembali memberikan kekuasaan kembali kepada pemerintah sipil. “Mereka ingin sepenuhnya keluar dari politik,” katanya.”Tetapi ini adalah proses.”

Ben-Menashe menjalani hampir satu tahun penjara di Amerika Serikat pada 1989-1990 atas tuduhan mencoba menjual pesawat angkut ke Iran, sebelum dibebaskan setelah hakim menerima klaimnya yang tidak diverifikasi bahwa dia mengikuti perintah pemerintah Israel.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1385 seconds (0.1#10.140)