Ketegangan Meningkat, AS-China Sepakat Bertemu di Alaska
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pejabat senior Amerika Serikat (AS) dan China akan bertemu minggu depan. Ini adalah pertemuan tatap muka pertama kedua negara sejak Presiden Joe Biden menjabat guna menghadapi ketegangan yang meningkat dalam hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia.
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken memberikan gambaran terkait pertemuan penting dengan China yang akan berlangsung pada 18 Maret di Anchorage, Alaska, minggu depan di tengah ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara kedua kekuatan dunia itu.
"Ini adalah kesempatan penting bagi kami untuk menjelaskan dengan sangat jujur banyak kekhawatiran yang kami miliki dengan tindakan dan perilaku Beijing yang menantang keamanan, kemakmuran dan nilai-nilai AS dan sekutu kami," kata kepala diplomat AS itu kepada Komite Luar Negeri DPR seperti dikutip dari US News, Kamis (11/3/2021).
Blinken mengatakan dia tidak berencana untuk menawarkan konsesi apapun kepada China.
"Ketika berbicara tentang China atau negara lain, tugas kami adalah memastikan bahwa kami memajukan kepentingan Amerika Serikat dan nilai-nilai Amerika Serikat," kata Blinken.
"Saya melihat ini sebagai, dalam banyak hal, hubungan paling penting yang kita miliki di dunia. Dan China sama-sama memiliki kemampuan - secara militer, ekonomi, diplomatik - untuk merusak sistem berbasis aturan internasional yang telah banyak didedikasikan AS untuk dibangun," tukasnya.
Blinken mengatakan bahwa belum ada pertemuan lanjutan yang direncanakan dan pertemuan yang tertunda bukanlah apa yang disebutnya sebagai "dialog strategis." Setiap pertemuan tatap muka di masa depan akan didasarkan pada apakah pemerintahan Biden melihat hasil nyata terkait dengan China.
Pertemuan itu, yang akan dihadiri Direktur Kantor Komisi Pusat Luar Negeri China Yang Jiechi dan Penasihat Negara Wang Yi, akan berlangsung di akhir perjalanan Blinken ke Jepang dan Korea Selatan (Korsel) bersama Menteri Pertahanan Lloyd Austin, yang akan dimulai pada hari Minggu. Penasihat keamanan nasional Jake Sullivan akan menemui mereka di Anchorage.
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken memberikan gambaran terkait pertemuan penting dengan China yang akan berlangsung pada 18 Maret di Anchorage, Alaska, minggu depan di tengah ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara kedua kekuatan dunia itu.
"Ini adalah kesempatan penting bagi kami untuk menjelaskan dengan sangat jujur banyak kekhawatiran yang kami miliki dengan tindakan dan perilaku Beijing yang menantang keamanan, kemakmuran dan nilai-nilai AS dan sekutu kami," kata kepala diplomat AS itu kepada Komite Luar Negeri DPR seperti dikutip dari US News, Kamis (11/3/2021).
Blinken mengatakan dia tidak berencana untuk menawarkan konsesi apapun kepada China.
"Ketika berbicara tentang China atau negara lain, tugas kami adalah memastikan bahwa kami memajukan kepentingan Amerika Serikat dan nilai-nilai Amerika Serikat," kata Blinken.
"Saya melihat ini sebagai, dalam banyak hal, hubungan paling penting yang kita miliki di dunia. Dan China sama-sama memiliki kemampuan - secara militer, ekonomi, diplomatik - untuk merusak sistem berbasis aturan internasional yang telah banyak didedikasikan AS untuk dibangun," tukasnya.
Blinken mengatakan bahwa belum ada pertemuan lanjutan yang direncanakan dan pertemuan yang tertunda bukanlah apa yang disebutnya sebagai "dialog strategis." Setiap pertemuan tatap muka di masa depan akan didasarkan pada apakah pemerintahan Biden melihat hasil nyata terkait dengan China.
Pertemuan itu, yang akan dihadiri Direktur Kantor Komisi Pusat Luar Negeri China Yang Jiechi dan Penasihat Negara Wang Yi, akan berlangsung di akhir perjalanan Blinken ke Jepang dan Korea Selatan (Korsel) bersama Menteri Pertahanan Lloyd Austin, yang akan dimulai pada hari Minggu. Penasihat keamanan nasional Jake Sullivan akan menemui mereka di Anchorage.