Kremlin Sebut Laporan AS Ingin Lancarkan Serangan Siber ke Rusia Mengkhawatirkan
loading...
A
A
A
MOSKOW - Laporan media tentang rencana Amerika Serikat (AS) untuk melakukan serangan siber terhadap Rusia menimbulkan kekhawatiran serius. Kekhawatiran itu disampaikan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
The New York Times, dalam laporannya pada akhir pekan lalu, yang mengutip pejabat AS, menuturkan bahwa Washington merencanakan serangkaian tindakan klandestin di seluruh jaringan Rusia yang diperkirakan akan terjadi selama tiga minggu ke depan.
Langkah ini, menurut laporan New York Times, sebagai pembalasan atas peretasan skala besar terhadap lembaga pemerintah dan perusahaan AS, yang menurut Washington dilakukan oleh Moskow.
"Laporan ini mengkhawatirkan, karena surat kabar Amerika yang cukup terkemuka tidak mengesampingkan serangan siber. Ini tidak lain adalah kejahatan dunia maya internasional," ucap Peskov.
"Fakta bahwa surat kabar tidak mengesampingkan bahwa negara bagian Amerika dapat terlibat dalam kejahatan dunia maya, jelas menjadi perhatian besar kami," sambungnya, seperti dilansir Tass pada Rabu (10/3/2021).
Peskov menegaskan kembali bahwa Rusia tidak pernah ada hubungannya dengan kejahatan dunia maya dan terorisme dunia maya, seperti yang dituduhkan AS.
The New York Times, dalam laporannya pada akhir pekan lalu, yang mengutip pejabat AS, menuturkan bahwa Washington merencanakan serangkaian tindakan klandestin di seluruh jaringan Rusia yang diperkirakan akan terjadi selama tiga minggu ke depan.
Langkah ini, menurut laporan New York Times, sebagai pembalasan atas peretasan skala besar terhadap lembaga pemerintah dan perusahaan AS, yang menurut Washington dilakukan oleh Moskow.
"Laporan ini mengkhawatirkan, karena surat kabar Amerika yang cukup terkemuka tidak mengesampingkan serangan siber. Ini tidak lain adalah kejahatan dunia maya internasional," ucap Peskov.
"Fakta bahwa surat kabar tidak mengesampingkan bahwa negara bagian Amerika dapat terlibat dalam kejahatan dunia maya, jelas menjadi perhatian besar kami," sambungnya, seperti dilansir Tass pada Rabu (10/3/2021).
Peskov menegaskan kembali bahwa Rusia tidak pernah ada hubungannya dengan kejahatan dunia maya dan terorisme dunia maya, seperti yang dituduhkan AS.
(esn)