Ditembak Kepalanya, Demonstran Cantik Myanmar Ma Kyal Sin Dicap Pahlawan

Jum'at, 05 Maret 2021 - 14:39 WIB
loading...
A A A


Kekerasan pada hari Rabu, yang menyebabkan korban tewas sejak kudeta menjadi sedikitnya 54 orang, mencerminkan kebrutalan militer yang terbiasa membunuh orang-orangnya yang paling tidak bersalah. Setidaknya tiga anak telah ditembak mati selama sebulan terakhir, dan kematian pertama dari tindakan keras pascakudeta militer adalah seorang wanita berusia 20 tahun yang ditembak di kepala pada 9 Februari.

Rentetan pembunuhan itu mengejutkan dan membuat marah para pendukung hak asasi manusia (HAM) di seluruh dunia.

"Militer Myanmar harus berhenti membunuh dan memenjarakan pengunjuk rasa," kata Michelle Bachelet, pejabat tinggi HAM PBB, Kamis. "Benar-benar menjijikkan bahwa pasukan keamanan menembakkan amunisi langsung terhadap pengunjuk rasa damai di seluruh negeri."

Dalam minggu-minggu sejak protes dimulai, sekelompok relawan medis wanita telah berpatroli di jalan-jalan, merawat yang terluka dan sekarat. Ini mirip pemandangan perang.

Wanita telah menambahkan tulang punggung ke gerakan pembangkangan sipil yang melumpuhkan fungsi negara. Mereka telah mencemooh stereotip gender di negara di mana tradisi berpendapat bahwa pakaian yang menutupi bagian bawah tubuh dari dua jenis kelamin tidak boleh dicuci bersama, jangan sampai roh perempuan bertindak sebagai kontaminan.

Dengan kreativitas yang menantang, orang-orang telah memasang tali jemuran sarung wanita, yang disebut htamein, untuk melindungi zona protes, mengetahui bahwa beberapa pria enggan berjalan di bawahnya. Yang lain menempelkan gambar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, panglima militer yang mengatur kudeta, di gantung htamein—sebuah penghinaan terhadap kejantanan sang jenderal.

Seorang teman dari masa sekolah menengah Ma Kyal Sin, Linlae Waddy, 19, mengatakan temannya tersebut suka menyanyi dan menari dan juga seorang pelatih taekwondo.

"Kehilangan teman seperti dia tidak baik bagi (kelompok persahabatan) kami dan juga negara, itulah mengapa kami sangat sedih," kata Linlae kepada AFP.

"Dia sangat marah dengan apa yang terjadi di seluruh negeri, itulah sebabnya dia selalu mengatakan dia perlu protes. Dia terus-menerus memprotes sejak awal. Saya bahkan tidak seaktif dia.”
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Korban Gempa Myanmar...
Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Orang Tewas dan 730 Terluka
Gedung 30 Lantai Roboh...
Gedung 30 Lantai Roboh Akibat Gempa di Bangkok, Pekerja Ungkap Cerita Mengerikan Lolos dari Maut
Mahasiswa Turki Diculik...
Mahasiswa Turki Diculik Agen AS Saat Akan Berbuka Puasa Gara-Gara Dukungan untuk Palestina
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Misi Kemanusiaan TNI...
Misi Kemanusiaan TNI ke Myanmar, Helikopter Super Puma hingga Kapal Rumah Sakit Dikerahkan
Ikut Mudik, Apriyani...
Ikut Mudik, Apriyani Rahayu Bakal Jalani Tradisi Lebaran di Kampung Halaman
Cara Membuat Ketupat...
Cara Membuat Ketupat Empuk dan Tahan Lama, Sajian Wajib saat Lebaran
Berita Terkini
Sambut Idulfitri, Hamas...
Sambut Idulfitri, Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata Baru dengan Israel
6 jam yang lalu
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
9 jam yang lalu
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
10 jam yang lalu
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
10 jam yang lalu
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
12 jam yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
13 jam yang lalu
Infografis
Salwan Momika Si Pembakar...
Salwan Momika Si Pembakar Al-Quran Ditembak Mati saat Live TikTok
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved