Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Orang Tewas dan 730 Terluka
loading...

Para korban gempa dirawat di Nay Pyi Taw, Myanmar. Foto/xinhua
A
A
A
YANGON - Sebanyak 144 orang tewas dan lebih dari 730 orang terluka akibat gempa berkekuatan 7,7 skala Richter (SR) yang melanda Myanmar, menurut kepala pemerintahan militer negara itu.
Sesar geser, ketika dua lempeng tektonik bergerak berdampingan, memicu gempa kuat di Myanmar yang terasa di seluruh wilayah, menurut ahli meteorologi CNN Derek Van Dam.
“Lempeng India dan Eurasia sebenarnya bergerak berdampingan satu sama lain, dan itu menyebabkan guncangan hebat tepat di permukaan,” ujar dia.
“Kita berbicara tentang guncangan hebat hingga parah bagi jutaan orang di seluruh Myanmar, beberapa juta. Kita berbicara tentang hampir 90 juta orang merasakan setidaknya guncangan ringan dari ini,” papar dia.
Van Dam memperingatkan gempa susulan diantisipasi, dan upaya pencarian dan pemulihan “akan berlanjut selama berhari-hari, jika tidak berminggu-minggu.”
Tim penyelamat bergegas melewati puing-puing dan menilai kerusakan di ratusan mil wilayah Asia Tenggara setelah gempa dahsyat melanda negara Myanmar yang dilanda perang pada hari Jumat (28/3/2025).
Gempa itu mengirimkan getaran hingga ke selatan hingga Bangkok dan ke timur hingga ke China.
Banyak orang dikhawatirkan telah meninggal. Di ibu kota Thailand, Bangkok, satu gedung tinggi runtuh.
Di Myanmar, yang sedang dilanda perang saudara dan akses internet sangat dibatasi, mungkin perlu waktu untuk memahami skala tragedi tersebut.
Sesar geser, ketika dua lempeng tektonik bergerak berdampingan, memicu gempa kuat di Myanmar yang terasa di seluruh wilayah, menurut ahli meteorologi CNN Derek Van Dam.
“Lempeng India dan Eurasia sebenarnya bergerak berdampingan satu sama lain, dan itu menyebabkan guncangan hebat tepat di permukaan,” ujar dia.
“Kita berbicara tentang guncangan hebat hingga parah bagi jutaan orang di seluruh Myanmar, beberapa juta. Kita berbicara tentang hampir 90 juta orang merasakan setidaknya guncangan ringan dari ini,” papar dia.
Van Dam memperingatkan gempa susulan diantisipasi, dan upaya pencarian dan pemulihan “akan berlanjut selama berhari-hari, jika tidak berminggu-minggu.”
Tim penyelamat bergegas melewati puing-puing dan menilai kerusakan di ratusan mil wilayah Asia Tenggara setelah gempa dahsyat melanda negara Myanmar yang dilanda perang pada hari Jumat (28/3/2025).
Gempa itu mengirimkan getaran hingga ke selatan hingga Bangkok dan ke timur hingga ke China.
Banyak orang dikhawatirkan telah meninggal. Di ibu kota Thailand, Bangkok, satu gedung tinggi runtuh.
Di Myanmar, yang sedang dilanda perang saudara dan akses internet sangat dibatasi, mungkin perlu waktu untuk memahami skala tragedi tersebut.
(sya)
Lihat Juga :