Media Barat Tuduh Putin Picu Upaya Kudeta Armenia karena Rudal Rusia Dihina
loading...
A
A
A
The Daily Beast juga melaporkan komentar dari salah satu pengkritik terkuat perdana menteri, mantan Menteri Pertahanan Armenia Vazgen Manukyan, yang mengatakan; ”Kami menyalahkan Pashinyan atas kegagalan total diplomatik dalam negosiasi damai dengan Baku dan atas kekalahan kami dalam perang melawan agresi Azerbaijan.”
Menurut laporan itu, Manukyan dan pendukungnya dituduh mendapat dukungan dari militer Rusia untuk menantang perdana menteri dan memaksanya lengser dari jabatannya.
Situs tersebut kemudian mengeluarkan pencabutan artikel, mengoreksi catatan untuk mengklarifikasi bahwa Manukyan mengeklaim dukungannya datang dari militer Armenia, bukan dari Putin. Distorsi itu, kata editor The Daily Beast, berasal dari "kesalahan pelaporan". Namun, bahkan dengan bukti utama yang sekarang hilang, artikel tentang potensi keterlibatan presiden Rusia tetap bertahan.
Yahoo News juga mengambil alih klaim provokatif tersebut, mencetak ulang tuduhan tersebut hampir secara kata demi kata.
Sementara itu, Kremlin secara terbuka mengatakan bahwa kepala dingin harus menang dalam konflik. Berbicara kepada wartawan, juru bicara Putin; Dmitry Peskov, mengatakan bahwa para pejabat Rusia mengamati perkembangan situasi di Armenia dengan prihatin. Dia menggambarkannya sebagai masalah internal untuk sekutu yang sangat penting dan dekat di Kaukasus.
Peskov mendesak semua pihak untuk tetap tenang. Adapun kritik Pashinyan terhadap sistem rudal Iskander, dia berkata; "Kami membiarkannya tanpa komentar. Peralatan Rusia telah berulang kali menunjukkan keefektifannya dalam berbagai situasi.”
Menurut laporan itu, Manukyan dan pendukungnya dituduh mendapat dukungan dari militer Rusia untuk menantang perdana menteri dan memaksanya lengser dari jabatannya.
Situs tersebut kemudian mengeluarkan pencabutan artikel, mengoreksi catatan untuk mengklarifikasi bahwa Manukyan mengeklaim dukungannya datang dari militer Armenia, bukan dari Putin. Distorsi itu, kata editor The Daily Beast, berasal dari "kesalahan pelaporan". Namun, bahkan dengan bukti utama yang sekarang hilang, artikel tentang potensi keterlibatan presiden Rusia tetap bertahan.
Yahoo News juga mengambil alih klaim provokatif tersebut, mencetak ulang tuduhan tersebut hampir secara kata demi kata.
Sementara itu, Kremlin secara terbuka mengatakan bahwa kepala dingin harus menang dalam konflik. Berbicara kepada wartawan, juru bicara Putin; Dmitry Peskov, mengatakan bahwa para pejabat Rusia mengamati perkembangan situasi di Armenia dengan prihatin. Dia menggambarkannya sebagai masalah internal untuk sekutu yang sangat penting dan dekat di Kaukasus.
Peskov mendesak semua pihak untuk tetap tenang. Adapun kritik Pashinyan terhadap sistem rudal Iskander, dia berkata; "Kami membiarkannya tanpa komentar. Peralatan Rusia telah berulang kali menunjukkan keefektifannya dalam berbagai situasi.”
(min)