NATO Dorong Demokrasi di Armenia di Tengah Isu Kudeta
loading...
A
A
A
BRUSSELS - NATO mendorong demokrasi di Armenia di tengah meningkatnya ketegangan antara militer dan perdana menteri (PM).
“Kami terus memantau perkembangan di negara mitra kami, Armenia. Penting untuk menghindari kata-kata atau tindakan yang dapat menyebabkan eskalasi lebih lanjut," papar juru bicara NATO Oana Lungescu di Twitter.
“Setiap perbedaan politik harus diselesaikan secara damai dan demokratis serta sejalan konstitusi Armenia,” papar dia.
Pernyataan tersebut setelah muncul desakan militer Armenia agar Perdana Menteri (PM) Nikol Pashinyan mengundurkan diri.
Kepala Staf Umum Angkatan Darat Onik Gasparyan, bersama dengan komandan senior lainnya, merilis pernyataan pada Kamis (25/2) yang meminta Pashinyan mundur.
Lihat infografis: Belanda Siap Ubah Bentuk Pesawat Komersial yang Selama Ini Ada
Pashinyan menanggapi dengan menyebut tuntutan itu sebagai upaya kudeta dan mendesak para pendukungnya turun ke jalan untuk melawan.
“Kami terus memantau perkembangan di negara mitra kami, Armenia. Penting untuk menghindari kata-kata atau tindakan yang dapat menyebabkan eskalasi lebih lanjut," papar juru bicara NATO Oana Lungescu di Twitter.
“Setiap perbedaan politik harus diselesaikan secara damai dan demokratis serta sejalan konstitusi Armenia,” papar dia.
Pernyataan tersebut setelah muncul desakan militer Armenia agar Perdana Menteri (PM) Nikol Pashinyan mengundurkan diri.
Kepala Staf Umum Angkatan Darat Onik Gasparyan, bersama dengan komandan senior lainnya, merilis pernyataan pada Kamis (25/2) yang meminta Pashinyan mundur.
Lihat infografis: Belanda Siap Ubah Bentuk Pesawat Komersial yang Selama Ini Ada
Pashinyan menanggapi dengan menyebut tuntutan itu sebagai upaya kudeta dan mendesak para pendukungnya turun ke jalan untuk melawan.