Mengejutkan, Pemerintahan Jerman Runtuh!

Kamis, 07 November 2024 - 11:21 WIB
loading...
Mengejutkan, Pemerintahan...
Koalisi pemerintahan traffic-light yang berkuasa di Jerman telah runtuh. Ini membuat Kanselir Olaf Scholz di pucuk pimpinan pemerintahan minoritas. Foto/Sreengrab video The Guardian
A A A
BERLIN - Koalisi pemerintahan "traffic-light" yang berkuasa di Jerman telah runtuh. Itu membuat Kanselir Olaf Scholz di pucuk pimpinan pemerintahan minoritas yang hanya terdiri dari Partai Sosial Demokrat (SPD) dan Partai Hijau.

Keruntuhan pemerintahan terjadi setelah pemecatan Kanselir Scholz terhadap pemimpin Partai Demokrat Bebas (FDP) Christian Lindner dari jabatan Menteri Keuangan.

Setelah pembicaraan krisis yang gagal pada Rabu malam, Scholz memberhentikan Lindner dari jabatan Menteri Keuangan.

Sebagai respons, pemimpin kelompok Parlemen FDP, Christian Durr, mengumumkan bahwa partai tersebut menarik semua menterinya dari pemerintahan Scholz, yang secara resmi mengakhiri koalisi tiga arah tersebut.



Partai Hijau menyatakan penyesalan atas perkembangan ini tetapi menyatakan mereka ingin tetap menjadi bagian dari pemerintahan minoritas, menekankan perlunya Uni Eropa—dan khususnya Jerman—untuk menunjukkan kapasitasnya dalam bertindak menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

“Saya ingin mengatakan bagi kita bahwa ini terasa salah dan tidak benar malam ini—hampir tragis pada hari seperti ini, ketika Jerman harus menunjukkan persatuan dan kemampuan untuk bertindak di Eropa,” kata Wakil Kanselir dan Menteri Ekonomi Robert Habeck dalam pernyataan pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock pada Rabu malam.

“Ini bukan hari yang baik bagi Jerman dan juga bukan hari yang baik bagi Eropa,” imbuh Baerbock, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (7/11/2024).

Menteri Keuangan Christian Lindner dipecat setelah dia dilaporkan mengusulkan pemilihan umum (Pemilu) lebih awal ketika para pemimpin dari tiga partai koalisi sekali lagi gagal menemukan titik temu tentang cara mengatasi defisit multimiliar euro dalam anggaran tahun depan.

“Terlalu sering, Menteri Lindner telah memblokir undang-undang dengan cara yang tidak tepat,” kata Scholz, menuduh Lindner menolak untuk melonggarkan aturan pengeluaran yang antara lain akan memungkinkan lebih banyak bantuan untuk Ukraina.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tandingi Rusia, Inggris...
Tandingi Rusia, Inggris Uji Mesin Rudal Hipersonik 233 Kali
Media Iran Serukan Pembunuhan...
Media Iran Serukan Pembunuhan Donald Trump: Beberapa Peluru Akan Ditembakkan ke Kepalanya yang Kosong
Ternyata Ini Alasan...
Ternyata Ini Alasan Trump Tidak Kenakan Tarif pada Rusia
Trump pada Warga AS:...
Trump pada Warga AS: Revolusi Ekonomi Perlu Pengorbanan
Tarif Trump 10% Sudah...
Tarif Trump 10% Sudah Berlaku di Pelabuhan, Bandara, dan Pabean AS
Tokoh Republik Peringatkan...
Tokoh Republik Peringatkan Pemilu Sela Mandi Darah jika Tarif Trump Rusak Ekonomi AS
Demo Menentang Trump...
Demo Menentang Trump Digelar di Penjuru Dunia, Ada Berlin, Frankfurt, Paris, dan London
Paus Fransiskus Tampil...
Paus Fransiskus Tampil Perdana di Vatikan Sejak Pulang dari Rumah Sakit
Jelang Musim Haji, Arab...
Jelang Musim Haji, Arab Saudi Peringatkan Jemaah Gunakan Visa Khusus atau Kena Denda
Rekomendasi
Timnas Indonesia U-17...
Timnas Indonesia U-17 vs Yaman U-17: Perebutan Tiket Perempat Final dan Asa Tampil di Piala Dunia
Pangeran Harry Ejek...
Pangeran Harry Ejek William: Kebotakannya Mengkhawatirkan
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS, Ada Indonesia hingga Israel
Berita Terkini
Profil 4 Istri Hamad...
Profil 4 Istri Hamad bin Isa Al-Khalifa, Raja Bahrain yang Bangun Gereja 9.000 Meter Persegi
17 menit yang lalu
Sensor Rusia Kepung...
Sensor Rusia Kepung Inggris, Mata-matai Kapal Selam Rudal Nuklir London
1 jam yang lalu
Tandingi Rusia, Inggris...
Tandingi Rusia, Inggris Uji Mesin Rudal Hipersonik 233 Kali
2 jam yang lalu
Hamas Tembakkan 10 Roket...
Hamas Tembakkan 10 Roket ke Israel sebagai Respons Atas Pembantaian Warga Gaza
3 jam yang lalu
Media Iran Serukan Pembunuhan...
Media Iran Serukan Pembunuhan Donald Trump: Beberapa Peluru Akan Ditembakkan ke Kepalanya yang Kosong
3 jam yang lalu
Puluhan Rudal dan Ratusan...
Puluhan Rudal dan Ratusan Drone Rusia Bombardir Ibu Kota Ukraina
4 jam yang lalu
Infografis
Prancis Kerahkan Pesawat...
Prancis Kerahkan Pesawat Bersenjata Nuklir ke Perbatasan Jerman
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved