Militer Bereaksi atas Krisis Politik, Armenia Terancam Kudeta

Kamis, 25 Februari 2021 - 21:20 WIB
loading...
Militer Bereaksi atas...
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan menyebut langkah militer yang turut angkat bicara mengenai situasi politik sebagai kudeta. Foto/REUTERS
A A A
YEREVAN - Situasi di Armenia terus memanas setelah militer turut angkat bicara mengenai krisis politik yang sedang berlangsung di negara tersebut. Langkah militer ini mendapat kecaman keras dari Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, yang menyebutnya sebagai kudeta .

Pashinyan, telah menghadapi seruan untuk mundur sejak November setelah apa yang dikatakan para kritikus sebagai penanganan yang sangat buruk atas konflik enam minggu antara Azerbaijan dan pasukan etnis Armenia di Nagorno-Karabakh dan sekitarnya.

Mantan jurnalis yang berkuasa dalam revolusi damai pada Mei 2018, telah menolak seruan untuk mundur meskipun ada protes dari oposisi. Dia mengatakan dia bertanggung jawab atas apa yang terjadi, tetapi sekarang perlu memastikan keamanan negaranya.

Militer Armenia kemudian menambah tekanan terhadap Pashinyan, dengan turut melemparkan kritikan keras terhadap pemerintahanya.

"Manajemen yang tidak efektif dari pihak berwenang saat ini dan kesalahan serius dalam kebijakan luar negeri telah menempatkan negara di ambang kehancuran," kata militer dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (25/2/2021).

Dalam pernyataanya, militer juga mengecam keputusan Pashinyan untuk wakil kepala pertama dari staf umum Angkatan Darat. Sebuah tindakan yang digambarkan militer sebagai tidak bertanggung jawab, tidak berdasar dan merugikan negara.

Dua mantan Presiden Armenia, Robert Kocharyan dan Serzh Sarksyan, merilis pernyataan yang meminta orang-orang Armenia untuk memberikan dukungan terhadap militer.

Merespon hal ini, Pashinyanmeminta para pengikutnya untuk berkumpul di pusat Yerevan, untuk mendukungnya. Dalam pidato yang disiarkan di Facebook, dia menyebut langkah militer itu bisa dianggap kudeta.

"Masalah terpenting saat ini adalah menjaga kekuasaan di tangan rakyat, karena saya menganggap apa yang terjadi sebagai kudeta militer," kata Pashinyan. Baca juga: Demonstran Armenia Serbu Gedung Pemerintah, Desak PM Mundur

Dia mengatakan penting untuk menghindari konfrontasi meskipun ketegangan meningkat. "Bahaya kudeta bisa dikendalikan, kita tidak memiliki musuh di dalam Armenia, kita hanya memiliki saudara laki-laki dan perempuan," tukasnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Profil Fethulllah Gulen,...
Profil Fethulllah Gulen, Ulama yang Dituduh Erdogan sebagai Dalang Kudeta Turki
Siapa Tulip Siddiq?...
Siapa Tulip Siddiq? Politikus Inggris yang Selamat dari Kudeta Berdarah di Bangladesh
Artis K-Pop Dukung Pemakzulan...
Artis K-Pop Dukung Pemakzulan Presiden Korea Selatan dengan Bagikan Makanan ke Demonstran
Karma Assad di Suriah:...
Karma Assad di Suriah: Kekuasaan Diraih via Kudeta Partai Ba'ath, Kini Digulingkan Pemberontak
5 Fakta Menarik Militer...
5 Fakta Menarik Militer Suriah di Negara yang Penuh dengan Konflik dan Kudeta
Badan Intelijen Rusia...
Badan Intelijen Rusia Tuding AS Persiapkan Revolusi Warna di Georgia
Warga Israel Diperingatkan...
Warga Israel Diperingatkan Tidak Pergi ke Turki, Armenia, Azerbaijan, dan Turkmenistan
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar Diprediksi Bisa Mencapai 100 Ribu Jiwa
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Canelo vs Crawford:...
Canelo vs Crawford: Usia dan Berat Badan Hancurkan Mimpi Kelas Menengah Super Bud?
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
Rekomendasi 4 Film Bertema...
Rekomendasi 4 Film Bertema Keluarga yang Bikin Lebaran Lebih Hangat dan Bermakna
Berita Terkini
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
1 jam yang lalu
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
2 jam yang lalu
Sampaikan Khotbah Salat...
Sampaikan Khotbah Salat Idulfitri, Khamenei: Israel Harus Diberantas
3 jam yang lalu
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
4 jam yang lalu
Iran Rayakan Idulfitri...
Iran Rayakan Idulfitri pada Senin, Presiden Masoud Pezeshkian Serukan Persatuan Negara-negara Islam
5 jam yang lalu
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
6 jam yang lalu
Infografis
Rupiah Jeblok ke Level...
Rupiah Jeblok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved