Kabinet Trump Dorong Pembekuan Perang Ukraina dan Rusia

Kamis, 07 November 2024 - 21:30 WIB
loading...
Kabinet Trump Dorong...
Tentara Rusia menembakkan artileri di garis depan pertempuran melawan Ukraina. Foto/tass
A A A
WASHINGTON - Tim pemerintahan Donald Trump tengah mempertimbangkan beberapa rencana potensial untuk mengakhiri konflik Ukraina, yang mengharuskan Kiev membatalkan rencananya bergabung dengan NATO dalam waktu dekat dan membekukan permusuhan di sepanjang garis depan saat ini.

Laporan itu diungkap Wall Street Journal (WSJ) pada hari Rabu (6/11/2024), mengutip beberapa sumber.

Trump yang mengalahkan saingannya dari Partai Demokrat Kamala Harris dalam pemilu presiden, telah berulang kali berjanji mengakhiri permusuhan antara Moskow dan Kiev dalam waktu 24 jam, bahkan sebelum dilantik.

Menurut pejabat dan ajudan yang mengetahui situasi tersebut, tim Trump belum memiliki rencana terperinci, dengan berbagai faksi "yang siap bersaing untuk memengaruhi kebijakan luar negeri Partai Republik."

Sekutu Trump yang "berpikiran tradisional" seperti Mike Pompeo, yang menjabat sebagai menteri luar negeri dan direktur CIA selama masa jabatan pertama presiden terpilih, dilaporkan mendorong kesepakatan yang "tampaknya tidak memberikan kemenangan besar bagi Moskow."

Tokoh lain, seperti Richard Grenell, yang bisa menjadi penasihat keamanan nasional Trump, mungkin menganjurkan mengakhiri konflik sesegera mungkin, bahkan jika Kiev harus membuat konsesi yang signifikan, menurut artikel tersebut.

Namun, menurut WSJ, proposal perdamaian "secara seragam merekomendasikan pembekuan perang di tempat... dan memaksa Ukraina untuk sementara menangguhkan upayanya untuk bergabung" dengan NATO.

Tiga pejabat yang tidak disebutkan namanya di dalam kantor transisi Trump mengatakan kepada surat kabar itu bahwa salah satu idenya adalah agar Ukraina berjanji tidak bergabung dengan NATO "selama setidaknya 20 tahun," sementara sebagai gantinya, AS akan memberi Kiev banyak pengiriman senjata untuk menahan Rusia.

Rencana yang dilaporkan juga akan membangun zona demiliterisasi di sepanjang garis depan saat ini, dengan seorang penasihat Trump mengesampingkan kemungkinan perdamaian di sana akan dipertahankan oleh pasukan Amerika atau organisasi internasional yang didanai AS seperti PBB.

Berdasarkan proposal ini, AS akan berusaha mendelegasikan tugas ini kepada sekutu-sekutunya di Eropa, menurut WSJ.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Rusia Kecam Trump karena...
Rusia Kecam Trump karena Mengancam Akan Mengebom Iran
4 Alasan Elon Musk Akan...
4 Alasan Elon Musk Akan Dijadikan Nama Kapal Induk AS Terbaru, Salah Satunya Simbol Kebangkitan Militer
Antisipasi Eskalasi...
Antisipasi Eskalasi dengan NATO, Putin Panggil 160.000 Pemuda untuk Wajib Militer
Insiden Paling Memalukan,...
Insiden Paling Memalukan, Tank AS Tenggelam di Rawa di dekat Perbatasan Belarusia, 4 Tentara Tewas
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
Korban Tewas Gempa Myanmar...
Korban Tewas Gempa Myanmar Bertambah Jadi 2.700 Orang, Air dan Obat-obatan Langka
Dahsyatnya Ledakan Pipa...
Dahsyatnya Ledakan Pipa Gas Petronas serasa Gempa Bumi, Suhu Capai 1.000 Derajat Celsius
Rekomendasi
Mengenal 7 Masjid Tua...
Mengenal 7 Masjid Tua di Jakarta, Ikonik dan Sarat Sejarah Islam
Streaming Atletico Madrid...
Streaming Atletico Madrid vs Barcelona di Semifinal Copa Del Rey
Puan Ungkap Pesan Megawati...
Puan Ungkap Pesan Megawati untuk Prabowo lewat Didit saat Halalbihalal
Berita Terkini
Siapa Sheikh Mohammed...
Siapa Sheikh Mohammed bin Zayed? Presiden UEA yang Dijadikan Nama Jalan Tol di Indonesia
28 menit yang lalu
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
1 jam yang lalu
Rusia Kecam Trump karena...
Rusia Kecam Trump karena Mengancam Akan Mengebom Iran
2 jam yang lalu
4 Alasan Elon Musk Akan...
4 Alasan Elon Musk Akan Dijadikan Nama Kapal Induk AS Terbaru, Salah Satunya Simbol Kebangkitan Militer
3 jam yang lalu
Siapa Bajinder Singh?...
Siapa Bajinder Singh? Pendeta yang Dijuluki sebagai Nabi Dipenjara Seumur Hidup karena Memperkosa Jemaatnya
4 jam yang lalu
Jam Tangan Paling Rumit...
Jam Tangan Paling Rumit di Dunia! Mampu Melacak Posisi Matahari hingga Mendeteksi Bintang
5 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved