Inggris: Peluncuran Vaksin COVAX Langkah Besar untuk Akhiri Pandemi

Kamis, 25 Februari 2021 - 16:38 WIB
loading...
Inggris: Peluncuran...
Aliansi Vaksin Global, GAVI, telah mengumumkan bahwa peluncuran vaksin COVAX ke negara-negara berkembang telah dimulai. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Aliansi Vaksin Global, GAVI, telah mengumumkan bahwa peluncuran vaksin COVAX ke negara-negara berkembang telah dimulai. Vaksin pertama telah tiba di Accra, Ghana.

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan, peluncuran vaksin ke negara-negara paling rentan di dunia merupakan langkah maju yang besar dalam mengakhiri pandemi Covid-19. Ia menyebutkan, sebagai salah satu donor terbesar untuk COVAX, Inggris memastikan bahwa lebih dari satu miliar dosis vaksin akan dikirim ke 92 negara dan memastikan tidak ada satu negara pun yang tertinggal dalam kompetisi global mendapatkan vaksin.

“Kita akan bisa menyelamatkan nyawa dan mengurangi risiko infeksi di masa depan jika kita bisa mencegah penyebaran virus di negara-negara berkembang di dunia”, ujar Raab, seperti dikutip Sindonews dari siaran pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta pada Kamis (25/2/2021).

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengatakan, keputusan Inggris untuk mendonasikan sebagian besar dari kelebihan persediaan vaksinnya di masa depan untuk negara-negara berkembang melalui COVAX, merupakan kabar yang sangat baik.

Ia menuturkan, Indonesia adalah satu dari 92 negara yang dapat memperoleh vaksin melalui COVAX dan karena itu sangat memungkinkan menjadi salah satu negara yang dapat diuntungkan oleh kebijakan sumbangan ini.

Owen menjelaskan komitmen ini di luar sumbangan besar Inggris kepada GAVI, senilai 548 juta poundsterling, yang menjadikan Inggris sebagai salah satu donor yang terbesar dan 1/5 dari total anggaran yang telah terkumpul.
Dia lalu menuturkan, Inggris sebagai negara pertama yang telah berkomitmen berbagi sebagian besar kelebihan persediaan vaksinnya melalui COVAX, membuktikan bahwa dunia harus menghadapi pandemi ini dengan semangat kebersamaan melalui institusi-institusi multilateral.

“Saat yang sulit akan mendorong inovasi. Perkembangan cepat vaksin COVID-19 sangatlah luar biasa – dan ini adalah salah satu hasil yang sangat mengagumkan dari respon pandemi global. Saat ini kita memiliki kesempatan untuk memanfaatkan apa yang telah kita capai sejauh ini, untuk masa depan," ujarnya.

"Dengan kerja sama global di setiap bagian dari pengembangan vaksin – melalui riset, uji coba, dan produksi – sehingga dapat menguntungkan semua pihak. Harapan kami, melalui upaya ini kita akan lebih siap menghadapi pandemi di masa depan,” tukas Owen.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
2 Jet Tempur Inggris...
2 Jet Tempur Inggris Cegat Sepasang Pesawat Rusia di Dekat Negara NATO
MA Inggris Putuskan...
MA Inggris Putuskan Wanita Adalah Perempuan dari Lahir, Pukulan Telak bagi LGBT
Filsuf Oxford Ini Ungkap...
Filsuf Oxford Ini Ungkap Kematian Bukanlah Akhir, tapi Ada Akhirat setelah Kematian
Rusia Lacak Kapal Selam...
Rusia Lacak Kapal Selam Nuklir Inggris yang Teknologinya Dinilai Sangat Tua dan Ketinggalan Zaman
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
Pangeran Harry Klaim...
Pangeran Harry Klaim Dapat Ancaman Pembunuhan dari al-Qaeda
Angkatan Laut Inggris...
Angkatan Laut Inggris Takut dengan Kapal Pesiar Mewah Rusia
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Bisa Diambil Alih oleh Trump
Duh, Pesawat Tempur...
Duh, Pesawat Tempur Korsel Tak Sengaja Jatuhkan Pod Senjata ke Permukiman saat Latihan Perang
Rekomendasi
2 Kelompok Perguruan...
2 Kelompok Perguruan Pencak Silat Tawuran di Magetan usai Halalbihalal
Kronologi Wanita Korban...
Kronologi Wanita Korban Mutilasi di Serang hingga Sang Kekasih Ditangkap
Menkes Wajibkan Calon...
Menkes Wajibkan Calon Dokter Tes Kejiwaan Setiap 6 Bulan Sekali Buntut Kasus Priguna
Berita Terkini
White Paper Baru China...
White Paper Baru China Hindari Kata Tibet, Diganti dengan Xizang
44 menit yang lalu
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
1 jam yang lalu
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
1 jam yang lalu
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
2 jam yang lalu
Media AS Sebut Kyiv...
Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah
3 jam yang lalu
Negara-negara Arab Kecam...
Negara-negara Arab Kecam Ekstremis Israel atas Video Provokatif Penghancuran Masjid al-Aqsa
3 jam yang lalu
Infografis
Respons Rusia soal Trump...
Respons Rusia soal Trump Telepon Putin untuk Akhiri Perang Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved