Seorang Pembelot Korut Berenang 6 Jam ke Korsel Tanpa Terdeteksi
loading...
A
A
A
Para pejabat mengatakan pembelot, yang diduga warga sipil di Korea Utara, telah menyatakan keinginan untuk membelot.
Militer mengakui bahwa pasukannya telah gagal mematuhi prosedur yang seharusnya dan berjanji untuk memperkuat keamanan perbatasan.
Dalam sidang parlemen kemarin, Menteri Pertahanan Suh Wook mengakui bahwa sistem pengawasan di daerah itu rusak dan ketinggalan zaman.
Hanya segelintir pembelot Korea Utara yang pernah langsung menyeberangi DMZ atau berenang melewati perbatasan laut—meskipun insiden terakhir yang diketahui publik seperti itu terjadi pada November, ketika pertanyaan tentang keamanan juga diajukan parlemen.
Sebagian besar pembelot pertama-tama melakukan perjalanan ke negara tetangga China, terkadang tinggal di sana selama bertahun-tahun, sebelum melanjutkan perjalanan ke Korea Selatan melalui negara ketiga.
Lebih dari 30.000 warga Korea Utara telah melarikan diri ke Korea Selatan selama beberapa dekade tetapi jumlahnya anjlok menjadi hanya 229 orang pada tahun lalu, setelah Pyongyang memberlakukan penutupan perbatasan yang ketat untuk melindungi diri dari virus corona yang pertama kali muncul di negara tetangga dan sekutu utamanya; China.
“Insiden ini adalah bukti bahwa militer Korea Selatan ‘hampir runtuh’,” kritik surat kabar konservatif Chosun Ilbo, hari ini (25/2/2021), seperti dikutip AFP.
“Apakah unit ini satu-satunya unit yang tidak melakukan tugasnya dengan benar? Kami kira tidak,” lanjut kritik itu dalam sebuah editorial.
Militer mengakui bahwa pasukannya telah gagal mematuhi prosedur yang seharusnya dan berjanji untuk memperkuat keamanan perbatasan.
Dalam sidang parlemen kemarin, Menteri Pertahanan Suh Wook mengakui bahwa sistem pengawasan di daerah itu rusak dan ketinggalan zaman.
Hanya segelintir pembelot Korea Utara yang pernah langsung menyeberangi DMZ atau berenang melewati perbatasan laut—meskipun insiden terakhir yang diketahui publik seperti itu terjadi pada November, ketika pertanyaan tentang keamanan juga diajukan parlemen.
Sebagian besar pembelot pertama-tama melakukan perjalanan ke negara tetangga China, terkadang tinggal di sana selama bertahun-tahun, sebelum melanjutkan perjalanan ke Korea Selatan melalui negara ketiga.
Lebih dari 30.000 warga Korea Utara telah melarikan diri ke Korea Selatan selama beberapa dekade tetapi jumlahnya anjlok menjadi hanya 229 orang pada tahun lalu, setelah Pyongyang memberlakukan penutupan perbatasan yang ketat untuk melindungi diri dari virus corona yang pertama kali muncul di negara tetangga dan sekutu utamanya; China.
“Insiden ini adalah bukti bahwa militer Korea Selatan ‘hampir runtuh’,” kritik surat kabar konservatif Chosun Ilbo, hari ini (25/2/2021), seperti dikutip AFP.
“Apakah unit ini satu-satunya unit yang tidak melakukan tugasnya dengan benar? Kami kira tidak,” lanjut kritik itu dalam sebuah editorial.
(min)