Rekan-rekannya Ditembak Mati, Demonstran Myanmar Tak Gentar

Senin, 22 Februari 2021 - 09:40 WIB
loading...
A A A
"Pihak berwenang menahan diri sepenuhnya," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan. Kementerian ini menegur beberapa negara asing karena pernyataan yang digambarkannya sebagai campur tangan secara mencolok dalam urusan dalam negeri Myanmar.

Beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Jerman mengutuk kudeta dan mengecam kekerasan terhadap pengunjuk rasa. Jepang, Singapura, dan PBB juga bersikap serupa. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan penggunaan kekuatan mematikan terhadap pengunjuk rasa tidak dapat diterima.



Warga di Yangon mengatakan jalan menuju beberapa kedutaan, termasuk kedutaan besar AS, diblokir hari ini. Misi diplomatik telah menjadi titik berkumpul para pengunjuk rasa yang menyerukan intervensi asing.

Tentara merebut kekuasaan setelah menuduh kecurangan dalam pemilu 8 November yang dimenangkan secara telak oleh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD)—partainya Suu Kyi. Pemimpin de facto Myanmar itu juga ditahan bersama dengan para pejabat NLD. Komisi pemilu menolak tuduhan tentang kecurangan pemilu.

Asosiasi Bantuan Myanmar untuk Tahanan Politik mengatakan 640 orang telah ditangkap, didakwa atau dijatuhi hukuman sejak kudeta militer, termasuk mantan anggota pemerintah dan penentang kudeta.
(min)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1398 seconds (0.1#10.140)