Kisah Wanita dengan Dada Berbulu: Dulu Ingin Bunuh Diri, Kini Merasa Seksi

Kamis, 18 Februari 2021 - 12:58 WIB
loading...
Kisah Wanita dengan...
Esther Calixte-Bea, 24, wanita di Kanada dengan kondisi dadi, kaki dan ketika berbulu. Foto/Carter News Agency
A A A
MOTREAL - Seorang wanita muda di Kanada telah berbagi kegembiraannya setelah akhirnya belajar menerima dirinya yang "sangat berbulu". Dulunya dia malu, tertekan dan ingin bunuh diri karena dadanya berbulu, namun dia kini percaya diri dengan merasa seksi.

Esther Calixte-Bea, 24, asal Montreal, Kanada, telah memutuskan untuk membuang pisau cukurnya dan membiarkan bulu tumbuh di sekujur tubuhnya. Selain dada, bulu tumbuh di ketiak dan kakinya.



Dia mengeklaim bahwa tidak ada alasan medis untuk kelebihan bulunya, dia hanya menyebut dirinya "orang yang berbulu".

"Saya baru-baru ini mengetahui bahwa wanita di pihak ayah saya cukup berbulu dan itu sangat normal," katanya.

“Saya berasal dari suku W di Pantai Gading, Afrika, dan wanita pada zaman nenek buyut saya sangat berbulu dan terlihat cantik," ujarnya, seperti dikutip Daily Mirror, Rabu (17/2/2021).

"Butuh sebagian besar hidup saya untuk menerima tubuh saya dan menerima siapa saya," katanya.

"Saya muak dengan perasaan tidak aman dan malu. Melelahkan membawa beban yang berat dan menyembunyikan bulu saya dari orang-orang."

"Saya sangat tertekan dan bahkan ingin bunuh diri selama masa remaja saya," akunya.

Esther melanjutkan dengan mengingat bagaimana dia pernah "obsesif" mencukur atau waxing sebelum pergi ke sekolah untuk memastikan tidak ada yang melihat bulu di dadanya.

"Saya akan panik jika hanya dua helai bulu yang muncul," paparnya.

"Mencukur dan waxing menyebabkan rasa sakit yang luar biasa bagi saya. Itu lebih merepotkan daripada nilainya."

"Hingga musim panas 2019, saya memutuskan sudah cukup. Saya berhenti bercukur dan memutuskan menjadi diri saya sendiri," sambung dia.

"Itu adalah hal terbaik yang pernah saya lakukan karena saya merasa lebih seksi dan nyaman dengan diri saya sendiri," paparnya.

Sebagai bagian dari perjalanannya untuk menerima kondisi tubuhnya, Esther mulai memuji dirinya sendiri yang telah membantunya merasa lebih baik.



Dia juga mulai mempertanyakan standar kecantikan.

"Jika wanita tidak seharusnya memiliki bulu, kami tidak akan menumbuhkannya. Masyarakatlah yang menyuruh kami untuk bercukur," katanya.

"Saya telah mendefinisikan ulang kecantikan untuk diri saya sendiri dan saya tidak lagi membiarkan masyarakat mendikte hal itu untuk saya. Saya telah memutuskan apa yang cantik untuk saya."

Dia menambahkan: "Ini menantang karena saya melawan 'norma'. Saya harus memaksakan diri pada awalnya dengan berjalan keluar dengan celana pendek dengan bulu kaki. Setelah beberapa minggu, saya mulai merasa nyaman."

"Ketika saya keluar, orang-orang banyak menatap. Seseorang bahkan pernah merekam saya sekali, itu aneh," tuturnya.

"Tapi secara online, reaksi dari orang lain 90 persen positif. Saya telah menerima ribuan pesan dari wanita di seluruh dunia yang mengira mereka sendirian," imbuh dia.

"Saya telah menunjukkan kepada mereka bahwa bulu wajah dan tubuh tidak perlu memalukan. Saya tidak ingin bulu menjadi penghalang lagi. Saya menolak menjadi korban karena itu," kata Esther.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1149 seconds (0.1#10.140)