Dalang Penculikan Ratusan Siswa Sekolah di Nigeria Menyerahkan Diri

Selasa, 09 Februari 2021 - 21:22 WIB
loading...
Dalang Penculikan Ratusan Siswa Sekolah di Nigeria Menyerahkan Diri
Dalang penculikan ratusan siswa sekolah di Nigeria menyerahkan diri. Foto/newzandar.com
A A A
ABUJA - Seorang pemimpin geng Nigeria yang berada di balik penculikan ratusan siswa sekolah di negara bagian Katsina, barat laut negara itu menyerahkan diri kepada pihak berwenang dalam kesepakatan pengampunan.

Auwalun Daudawa memimpin puluhan pria bersenjata yang menculik siswa dari asrama sekolah mereka di kota Kankara. Aksi itu memicu kemarahan global dan menyoroti ketidakstabilan yang meningkat di barat laut negara itu.

Penculikan itu terjadi ketika Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengunjungi negara bagian asalnya, Katsina. Beberapa siswa berhasil melarikan diri dan para pejabat mengatakan sekitar 340 orang dibebaskan beberapa hari kemudian setelah negosiasi.



Juru bicara pemerintah daerah dalam sebuah pernyataan mengatakan Daudawa menyerah kepada pejabat setempat pada Senin bersama enam anggota gengnya.

"Dalam upacara singkat di kantor Gubernur....Auwalun Daudawa menyerahkan senjata dan juga bersumpah dengan Alquran untuk tidak kembali ke cara lamanya," kata juru bicara Zailani Bappa seperti dikutip dari AFP, Selasa (9/2/2021).

Daudawa dan rekan-rekannya menyerahkan 20 Kalashnikov dan senjata lainnya.

Sebagian besar anak Kankara dibebaskan setelah beberapa hari di culik menyusul negosiasi antara penculik dan pejabat negara bagian Zamfara dan Katsina.



Para bandit bersembunyi di kamp-kamp di hutan Rugu yang mengangkangi negara bagian Zamfara, Katsina, Kaduna, dan Niger. Meskipun penempatan pasukan di Zamfara dan Katsina, serangan mematikan tetap ada.

Pemerintah negara bagian malah berusaha untuk menengahi kesepakatan damai dengan para bandit, menawarkan mereka amnesti sebagai imbalan untuk menyerahkan senjata mereka.

"Penyerahan diri Daudawa adalah bagian dari amnesti yang ditawarkan kepada bandit," kata pernyataan itu.

Analis keamanan telah memperingatkan infiltrasi geng kriminal di wilayah tersebut oleh para teroris yang melakukan pemberontakan selama satu dekade di timur laut.

Menyusul penculikan anak sekolah, pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau sempat mengaku bertanggung jawab dalam sebuah video yang menunjukkan beberapa anak di semak-semak.



Sumber keamanan mengatakan kepada AFP bahwa penculikan dilakukan oleh Daudawa bekerja sama dengan dua bandit yang memiliki pengikut kuat, atas perintah Shekau.

"Daudawa (43) adalah seorang perampok bersenjata dan pencuri ternak sebelum dia menembakkan senjata," kata sumber keamanan.

Dia mulai membawa senjata dari Libya, di mana dia telah menerima pelatihan dari para teroris, menjualnya kepada para bandit, sumber tersebut mengatakan kepada AFP.

Dia membentuk aliansi dengan Boko Haram dan menjadi penembak mereka, mengambil senjata yang disita kelompok itu dari pasukan keamanan Nigeria dalam penggerebekan dan penyergapan dan menjualnya kepada bandit.

Nigeria Barat Laut telah diteror oleh geng kriminal yang menyerang desa, mencuri ternak, penculikan untuk tebusan dan membakar rumah setelah menjarah perbekalan.

Sembilan belas orang tewas pada akhir pekan ketika orang-orang bersenjata menyerang dua desa di negara bagian Kaduna barat laut.

Geng-geng tersebut juga menyerang para pelancong di pos pemeriksaan palsu di jalan raya dan menculik mereka. Sandera biasanya dibebaskan setelah pembayaran tebusan.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1972 seconds (0.1#10.140)