Dalang Penculikan Ratusan Siswa Sekolah di Nigeria Menyerahkan Diri
loading...
A
A
A
ABUJA - Seorang pemimpin geng Nigeria yang berada di balik penculikan ratusan siswa sekolah di negara bagian Katsina, barat laut negara itu menyerahkan diri kepada pihak berwenang dalam kesepakatan pengampunan.
Auwalun Daudawa memimpin puluhan pria bersenjata yang menculik siswa dari asrama sekolah mereka di kota Kankara. Aksi itu memicu kemarahan global dan menyoroti ketidakstabilan yang meningkat di barat laut negara itu.
Penculikan itu terjadi ketika Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengunjungi negara bagian asalnya, Katsina. Beberapa siswa berhasil melarikan diri dan para pejabat mengatakan sekitar 340 orang dibebaskan beberapa hari kemudian setelah negosiasi.
Juru bicara pemerintah daerah dalam sebuah pernyataan mengatakan Daudawa menyerah kepada pejabat setempat pada Senin bersama enam anggota gengnya.
"Dalam upacara singkat di kantor Gubernur....Auwalun Daudawa menyerahkan senjata dan juga bersumpah dengan Alquran untuk tidak kembali ke cara lamanya," kata juru bicara Zailani Bappa seperti dikutip dari AFP, Selasa (9/2/2021).
Daudawa dan rekan-rekannya menyerahkan 20 Kalashnikov dan senjata lainnya.
Sebagian besar anak Kankara dibebaskan setelah beberapa hari di culik menyusul negosiasi antara penculik dan pejabat negara bagian Zamfara dan Katsina.
Para bandit bersembunyi di kamp-kamp di hutan Rugu yang mengangkangi negara bagian Zamfara, Katsina, Kaduna, dan Niger. Meskipun penempatan pasukan di Zamfara dan Katsina, serangan mematikan tetap ada.
Auwalun Daudawa memimpin puluhan pria bersenjata yang menculik siswa dari asrama sekolah mereka di kota Kankara. Aksi itu memicu kemarahan global dan menyoroti ketidakstabilan yang meningkat di barat laut negara itu.
Penculikan itu terjadi ketika Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengunjungi negara bagian asalnya, Katsina. Beberapa siswa berhasil melarikan diri dan para pejabat mengatakan sekitar 340 orang dibebaskan beberapa hari kemudian setelah negosiasi.
Juru bicara pemerintah daerah dalam sebuah pernyataan mengatakan Daudawa menyerah kepada pejabat setempat pada Senin bersama enam anggota gengnya.
"Dalam upacara singkat di kantor Gubernur....Auwalun Daudawa menyerahkan senjata dan juga bersumpah dengan Alquran untuk tidak kembali ke cara lamanya," kata juru bicara Zailani Bappa seperti dikutip dari AFP, Selasa (9/2/2021).
Daudawa dan rekan-rekannya menyerahkan 20 Kalashnikov dan senjata lainnya.
Sebagian besar anak Kankara dibebaskan setelah beberapa hari di culik menyusul negosiasi antara penculik dan pejabat negara bagian Zamfara dan Katsina.
Para bandit bersembunyi di kamp-kamp di hutan Rugu yang mengangkangi negara bagian Zamfara, Katsina, Kaduna, dan Niger. Meskipun penempatan pasukan di Zamfara dan Katsina, serangan mematikan tetap ada.