Jalan Panjang 10 Tokoh Politik Dunia Demi Kebebasan Negaranya

Minggu, 31 Januari 2021 - 06:35 WIB
loading...
A A A
Vanunu dibebaskan dari tahanan pada 21 April 2004 namun dikenai pembatasan dalam berbicara dan melakukan perjalanan. Vanunu telah tinggal di Yerusalem sejak dibebaskan dari penjara pada 2004. Tapi ia masih dalam pengawasan ketat, termasuk tidak diperbolehkan meninggalkan Israel atau berbicara dengan orang asing.

9. Xanana Gusmao (Timor Leste)

Jalan Panjang 10 Tokoh Politik Dunia Demi Kebebasan Negaranya


Xanana Gusmao memelopori gerakan kemerdekaan Timor Timur dari Portugal dan juga dari Indonesia. Ditangkap pada November 1992 atas tuduhan subversi dan kepemilikan senjata api secara ilegal, Gusmao memulai perjuangannya untuk membebaskan rakyatnya dari penjajahan Indonesia.

Dengan bantuan luar biasa Jose Ramos Horta, Gusmao mampu membawa perjuangan rakyatnya lepas dari penjajahan ke kancah internasional. Pembebasannya pada 1999 adalah pintu masuk dari digelarnya proses referendum untuk Timor Timur yang akhirnya berujung pada kemerdekaan Timor Leste.

10. Bobby Sands (Irlandia)

Jalan Panjang 10 Tokoh Politik Dunia Demi Kebebasan Negaranya


Bobby Sands adalah anggota Tentara Republik Irlandia Sementara (IRA) yang meninggal karena mogok makan saat dipenjara di HM Prison Maze di Irlandia Utara. Sands membantu merencanakan pemboman Balmoral Furniture Company di Dunmurry tahun 1976, yang diikuti oleh baku tembak dengan Royal Ulster Constabulary.

Sands ditangkap saat mencoba melarikan diri dan dia dijatuhi hukuman 14 tahun karena memiliki senjata api. Dia adalah pemimpin aksi mogok makan tahun 1981 di mana tahanan republik Irlandia memprotes pencabutan Status Kategori Khusus. Selama pemogokan Sands, ia terpilih ke Parlemen Inggris sebagai kandidat Anti-H-Block. (Baca juga: Ilmuwan Temukan Mineral Mars terpendam di Dalam Es Antartika)

Kematiannya dan juga aksi mogok makan rekan-rekannya menginspirasi gelombang baru rekrutmen dan aktivitas IRA. Liputan media internasional menarik perhatian para pemogok kelaparan, dan gerakan republik secara umum, yang menarik pujian dan kritik.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0972 seconds (0.1#10.140)