Ladeni Tantangan Turki, Yunani Borong 18 Jet Tempur Prancis

Selasa, 26 Januari 2021 - 07:45 WIB
loading...
Ladeni Tantangan Turki,...
Pesawat jet tempur Rafale Prancis. Foto/REUTERS
A A A
ATHENA - Yunani dan Prancis menandatangani kesepakatan pembelian 18 unit jet tempur Rafale senilai 2,5 miliar euro (USD3 miliar) pada Senin. Pembelian belasan pesawat tempur ini untuk meningkatkan kekuatan angkatan bersenjata Athena sebagai respons atas tantangan Turki di Mediterania timur.

Dalam kesepakatan itu, Yunani telah setuju membeli 18 unit jet tempur Rafale, 12 di antaranya bekas, yang dibuat oleh perusahaan Prancis; Dassault, untuk meningkatkan pasukannya selama pertempuran udara reguler mereka dengan pilot Turki atas wilayah udara Aegean yang disengketakan.



Kesepakatanterjadi ketika rival lama regional itu memulai putaran pembicaraan eksplorasi atas kepentingan mereka yang berbentrokan di Mediterania. Pembicaraan ini yang pertama dalam hampir lima tahun.

Seorang juru bicara pemerintah Yunani menegaskan pembicaraan dengan Turki "bukan negosiasi" dan "tidak mengikat".

Prancis sangat mendukung Yunani dalam kebuntuannya dengan Turki atas eksplorasi sumber daya gas alam dan pengaruh Angkatan Laut di perairan lepas pantai masing-masing.

"Kesepakatan pesawat tempur mengirimkan pesan yang jelas ke beberapa arah," kata Menteri Pertahanan Yunani Nikos Panagiotopoulos saat ia mengawasi upacara penandatanganan dengan mitranya dari Prancis, Florence Parly, di Athena, seperti dilansir France24, Selasa (26/1/2021).



Juru bicara pemerintah Yunani Christos Tarantilis mengatakan pengiriman enam pesawat pertama akan dimulai pada Juli.

Menurutnya, sekelompok pilot dan teknisi Angkatan Udara Yunani akan melakukan perjalanan ke Prancis untuk pelatihan selama beberapa hari ke depan.

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis pada bulan September mengumumkan peningkatan "kuat" pada angkatan bersenjata negara itu.

Program tersebut, yang paling ambisius di Yunani dalam beberapa dekade, mencakup empat fregat multiguna, empat helikopter Angkatan Laut, senjata anti-tank, torpedo Angkatan Laut, rudal Angkatan Udara, dan 15.000 pasukan tambahan pada tahun 2025.

Selama kunjungannya pada hari Senin, Parly mengatakan Prancis akan segera membuat "proposal untuk memperbarui armada fregat Yunani".

Turki pada Agustus mengirim sebuah kapal eksplorasi dan armada kecil Angkatan Laut untuk melakukan penelitian seismik di perairan yang dianggap Yunani miliknya di bawah perjanjian pascaperang.

Yunani menanggapi dengan membayangi armada Turki dengan kapal perangnya, dan dengan melakukan latihan Angkatan Laut dengan beberapa sekutu Uni Eropa dan Uni Emirat Arab.

Berbeda dengan sekutu Uni Eropa dan NATO lainnya, Prancis sangat mendukung Yunani dalam perseteruan dengan Turki.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1858 seconds (0.1#10.140)