China: Kehadiran Kapal Perang AS di Laut China Selatan Buruk untuk Perdamaian
loading...
A
A
A
BEIJING - Kementerian Luar Negeri China menyatakan, Amerika Serikat (AS) sering mengirim kapal dan pesawat ke Laut China Selatan untuk "pamer otot". Beijing menyebut, ini tidak baik untuk perdamaian.
Pernyataan ini datang setelah AS mengirim kelompok tempur kapal induk ke Laut China Selatan pada akhir pekan lalu.
Pengiriman kelompok tempur kapal induk USS Theodore Roosevelt ke perairan sengketa itu dipandang sebagai pesan implisit kepada China hanya beberapa hari setelah pelantikan Presiden AS, Joe Biden di tengah titik terendah dalam hubungan China-Amerika.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menyatakan keberadaan kapal perang AS di kawasan sengketa tersebut hanya akan memanaskan situasi yang ada.
"AS sering mengirim pesawat dan kapal ke Laut China Selatan untuk "memamerkan ototnya". Ini tidak kondusif untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan," ucapnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (25/1/2021).
Terkait dengan pengerahan 13 armada pesawat tempur, termasuk pesawat pembom berkemampuan nuklir, ke sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan, Zhao menolak berkomentar.
Dia hanya mengatakan bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari China dan bahwa AS harus mematuhi prinsip "Satu China".
Pernyataan ini datang setelah AS mengirim kelompok tempur kapal induk ke Laut China Selatan pada akhir pekan lalu.
Pengiriman kelompok tempur kapal induk USS Theodore Roosevelt ke perairan sengketa itu dipandang sebagai pesan implisit kepada China hanya beberapa hari setelah pelantikan Presiden AS, Joe Biden di tengah titik terendah dalam hubungan China-Amerika.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menyatakan keberadaan kapal perang AS di kawasan sengketa tersebut hanya akan memanaskan situasi yang ada.
"AS sering mengirim pesawat dan kapal ke Laut China Selatan untuk "memamerkan ototnya". Ini tidak kondusif untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan," ucapnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (25/1/2021).
Terkait dengan pengerahan 13 armada pesawat tempur, termasuk pesawat pembom berkemampuan nuklir, ke sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan, Zhao menolak berkomentar.
Dia hanya mengatakan bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari China dan bahwa AS harus mematuhi prinsip "Satu China".
(esn)