Antrean Panjang Terlihat Saat Beijing Gelar Tes Covid-19 Massal

Jum'at, 22 Januari 2021 - 18:14 WIB
loading...
Antrean Panjang Terlihat Saat Beijing Gelar Tes Covid-19 Massal
Warga antre menjalani tes Covid-19 di Beijing, China, 22 Januari 2021. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - Beijing meluncurkan tes Covid-19 massal di beberapa daerah pada Jumat (22/1) dan Shanghai juga melakukan tes pada semua staf rumah sakit karena terjadi lonjakan kasus.

Tindakan ini dilakukan saat China memerangi wabah penyakit terburuk sejak Maret, dengan banyak keluarga mencemaskan rencana reuni Tahun Baru Imlek karena pembatasan baru.

China melaporkan sedikit penurunan kasus Covid-19 harian baru pada Jumat, sebanyak 103 kasus dari 144 kasus sehari sebelumnya.



Dari kasus baru itu, 94 adalah penularan lokal. Provinsi Heilongjiang di timur laut melaporkan 47 kasus baru, sementara Shanghai melaporkan enam kasus baru dan ibu kota Beijing melaporkan tiga kasus baru.

Lihat infografis: China Buat Presiden Joe Biden Murka di Hari Pelantikannya

Antrean panjang terlihat di beberapa distrik di Beijing, tempat tes massal diluncurkan setelah beberapa hari berturut-turut muncul kasus baru.

Lihat video: Anak-Anak Korban Gempa Mamuju Mengikuti Trauma Healing

Pejabat kota mengatakan ada beberapa "kebocoran" dalam pengendalian epidemi di beberapa daerah pedesaan, dengan kepatuhan yang tidak memadai terhadap aturan tentang memakai masker, jarak sosial dan pemeriksaan suhu.



Antrean panjang lebih dari 200 meter terlihat di luar gedung Sekolah Dasar Dengshikou, tempat tes di dekat pusat kota.

Seorang pria bermarga Lin mengatakan supermarket tempat dia bekerja menyuruhnya mengikuti tes.

“Saya tidak terlalu khawatir meskipun wabah ini agak tidak terduga. Saya datang seperti yang diminta unit kerja saya,” ungkap dia.

Shanghai mulai menguji semua staf rumah sakit untuk Covid-19 pada Kamis setelah dua pekerja di sana dinyatakan positif.

Hampir semua transmisi lokal dan kasus asimtomatik di Harbin, ibu kota provinsi Heilongjiang, terkait pabrik pengolahan daging yang dimiliki perusahaan patungan antara konglomerat agro-industri teratas Thailand, CP Group, dan zona pengembangan.

Puluhan juta orang telah diisolasi di kota-kota utara di tengah kekhawatiran bahwa infeksi yang tidak terdeteksi dapat menyebar dengan cepat selama liburan Tahun Baru Imlek pada pertengahan Februari.

Ratusan juta orang biasanya melakukan perjalanan selama liburan karena para pekerja migran kembali ke provinsi asalnya untuk bertemu keluarga.

Pejabat memperirakan ada banyak pemudik, meskipun lebih sedikit dibandingkan pada tahun-tahun normal.

Kota pelabuhan utara Tianjin mengatakan semua kedatangan domestik harus menunjukkan tes Covid-19 negatif dan harus menjalani observasi rumah selama 14 hari.

Provinsi Hebei, di sebelah Beijing, melaporkan 18 kasus baru yang ditularkan secara lokal. Di stasiun kereta berkecepatan tinggi di kota terbesarnya, Shijiazhuang, penumpang diizinkan turun dari kereta pada Jumat tetapi tidak ada yang terlihat naik.

“Saya tidak pernah dipisahkan dari putri saya selama Tahun Baru sebelumnya,” ujar seorang wanita bermarga Hao, di Shijiazhuang, yang merawat ibunya.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1857 seconds (0.1#10.140)