Bongkar Borok HAM Australia, Rezim Kim Jong-un Diolok-olok

Jum'at, 22 Januari 2021 - 10:47 WIB
loading...
A A A
Tetapi komentar terhadap Australia sangat mengejutkan mengingat apa yang terjadi di Korea Utara saat ini.

Beberapa organisasi hak asasi manusia mengatakan negara komunis itu telah menghancurkan kebebasan lebih jauh dengan mengambil langkah-langkah "ekstrem" untuk menghentikan penyebaran COVID-19 dan ada laporan mengerikan tentang kelaparan massal yang bermunculan.

Negara ini telah menutup perbatasannya dengan China dan Rusia dengan perintah untuk "menembak tanpa syarat" pada pandangan siapa pun yang masuk tanpa izin.

Partai Buruh Korea Utara diketahui telah mengirim mereka yang melanggar aturan karantina ke kamp dan menetapkan mereka sebagai "penjahat khusus".

Dengan melakukan itu, mereka dapat mengirim warga ke kamp kerja paksa di mana rezim menempatkan mereka dalam kondisi yang mengerikan yang mengakibatkan kematian.



Seorang sumber di Korut mengatakan kepada berita North Korean (NK) News bahwa beberapa narapidana telah meninggal karena perlakuan kasar.

"Pemerintah Kim Jong-un menggunakan pembatasan COVID-19 sebagai dalih untuk lebih memperkuat pemerintahan totaliter dan menjaga warga Korea Utara terisolasi dari seluruh dunia," kata direktur advokasi Asia di Human Rights Watch, John Sifton.

Bangsa ini juga mulai kehabisan makanan karena penutupan perbatasan.

Pada pertengahan Desember, kantor berita AsiaPress yang berbasis di Jepang melaporkan bahwa penduduk beberapa kota yang kelaparan, termasuk anak-anak, setiap hari pergi ke pedesaan untuk mencari makanan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1937 seconds (0.1#10.140)