Buntut Penyerbuan Capitol, UE Tolak Kunjungan Mike Pompeo

Rabu, 13 Januari 2021 - 07:44 WIB
loading...
A A A
Departemen Luar Negeri AS, dalam sebuah pernyataan, mengaitkan pembatalan tersebut dengan pekerjaan transisi sebelum Biden menjabat pada 20 Januari, bahkan meski hingga saat ini Pompeo enggan untuk secara tegas mengakui kemenangan Biden. Departemen Luar Negeri AS menolak berkomentar lebih lanjut tentang penolakan pejabat Eropa atas pertemuan dengan Pompeo.(Baca juga: Massa Pro-Trump Siapkan Pemberontakan Besar-besaran Jelang Pelantikan Biden )

Di Brussel, Pompeo dijadwalkan akan makan malam pribadi dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Rabu malam di kediaman pribadi Stoltenberg, sebelum bertemu Menteri Luar Negeri Belgia Sophie Wilmes, yang negaranya adalah sekutu NATO.

Sikap dingin itu kontras dengan kunjungan Pompeo sebelumnya ke Brussel, yang merupakan rumah bagi markas NATO dan UE, selama tiga tahun terakhir, di mana ia telah memberikan pidato kunci tentang kebijakan AS dan bertemu dengan kepala eksekutif UE, bahkan ketika Eropa menolak keras kebijakan luar negeri Trump.

Pada tahun 2018, Pompeo mengatakan di Brussel bahwa kebijakan 'America First' Trump membentuk kembali sistem pasca-Perang Dunia Kedua atas dasar negara-negara berdaulat, bukan institusi seperti UE.

Pejabat UE, yang mengatakan bahwa mereka lelah dengan ketidakpastian Trump, sangat ingin membangun hubungan baru dengan Biden.

Tidak segera jelas mengapa Pompeo berusaha pergi ke Brussel jelang akhir masa jabatan Trump.(Baca juga: DPR AS Bersiap Lakukan Voting untuk Memakzulkan Trump )

Salah satu sumber, saat menjelaskan mengapa Pompeo memilih untuk tetap di Washington, menyebutkan keinginannya untuk melaksanakan tugas kebijakan luar negeri yang direncanakan sampai akhir masa jabatan dan membantu menjaga kesinambungan pemerintahan.

Selama hampir tiga tahun, Pompeo terbukti sebagai pelaksana setia gaya tidak konvensional Trump.

Masa jabatannya tidak mencakup keberhasilan nyata dalam tantangan kebijakan luar negeri AS yang sudah berlangsung lama seperti mengekang program nuklir Iran dan Korea Utara (Korut), mengakhiri perang AS di Afghanistan, atau menahan China yang semakin tegas.

Namun demikian pada 1 Januari, Pompeo memulai utas Twitter harian, mengatakan Amerika Serikat "jauh lebih aman" hari ini daripada empat tahun lalu berkat apa yang dia lihat sebagai pencapaian kebijakan luar negeri pemerintahan Trump. Dia mengatakan akan menunjukkan hasilnya. (Baca juga: Ada Ancaman Pemberontakan Besar, Trump Nyatakan Darurat 13 Hari di Washington )
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1854 seconds (0.1#10.140)