Supplier Apple Dilaporkan Gunakan Tenaga Kerja Paksa Uighur
loading...
A
A
A
Kelompok, yang disebut Koalisi untuk Mengakhiri Kerja Paksa di Wilayah Uighur, terdiri dari federasi serikat pekerja AS, LSM Inggris Anti-Perbudakan Internasional, Konsorsium Hak Pekerja (WRC) dan beberapa kelompok advokasi Uighur.(Baca juga: Terungkap, Alibaba Gunakan Software Pengenal Wajah Uighur )
China telah menahan sekitar satu juta etnis Uighur dan sebagian besar kelompok minoritas berbahasa Turki lainnya di kamp-kamp "pendidikan ulang" di wilayah Xinjiang yang dikontrol ketat di barat laut negara itu.
Muslim di Xinjiang dilarang berpuasa selama bulan suci Ramadan dan diduga dipaksa untuk minum alkohol serta makan daging babi - keduanya dilarang dalam Islam - di kamp-kamp interniran.
Kelompok hak asasi manusia dan mantan narapidana melihat langkah-langkah tersebut sebagai bagian dari kampanye untuk secara paksa mengasimilasi Uighur dan minoritas lainnya ke dalam masyarakat etnis mayoritas Han di negara itu, menghilangkan budaya dan kepercayaan agama mereka.
China telah menepis tuduhan pelanggaran hak asasi manusia, mengklaim bahwa mereka telah mendirikan pusat 'pendidikan ulang' untuk memerangi ekstremisme.(Baca juga: China Sebut Tuduhan Pelanggaran HAM Muslim Uighur Kebohongan Abad Ini )
Lihat Juga: Siapa Li Jianping? Koruptor Terbesar China yang Menilap Rp6,8 Triliun dan Dieksekusi Mati
China telah menahan sekitar satu juta etnis Uighur dan sebagian besar kelompok minoritas berbahasa Turki lainnya di kamp-kamp "pendidikan ulang" di wilayah Xinjiang yang dikontrol ketat di barat laut negara itu.
Muslim di Xinjiang dilarang berpuasa selama bulan suci Ramadan dan diduga dipaksa untuk minum alkohol serta makan daging babi - keduanya dilarang dalam Islam - di kamp-kamp interniran.
Kelompok hak asasi manusia dan mantan narapidana melihat langkah-langkah tersebut sebagai bagian dari kampanye untuk secara paksa mengasimilasi Uighur dan minoritas lainnya ke dalam masyarakat etnis mayoritas Han di negara itu, menghilangkan budaya dan kepercayaan agama mereka.
China telah menepis tuduhan pelanggaran hak asasi manusia, mengklaim bahwa mereka telah mendirikan pusat 'pendidikan ulang' untuk memerangi ekstremisme.(Baca juga: China Sebut Tuduhan Pelanggaran HAM Muslim Uighur Kebohongan Abad Ini )
Lihat Juga: Siapa Li Jianping? Koruptor Terbesar China yang Menilap Rp6,8 Triliun dan Dieksekusi Mati
(ber)