Abaikan Telepon Guaido, Biden Siap Berbicara dengan Maduro

Minggu, 20 Desember 2020 - 12:03 WIB
loading...
Abaikan Telepon Guaido, Biden Siap Berbicara dengan Maduro
Abaikan telepon Juan Guaido (kanan), presiden AS terpilih Joe Biden (tengah) siap berbicara dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro (kiri). Foto/milenio.com
A A A
WASHINGTON - Pemerintahan presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden , dilaporkan telah menolak untuk berbicara dengan Juan Guaido . Pemimpin oposisi itu dianggap sebagai presiden sah Venezuela oleh pemerintahan Donald Trump.

Tidak hanya itu, pemerintahan Biden juga dilaporkan akan mencabut desakan agar Presiden Nicolas Maduro untuk mundur dari kekuasaan.

Pemerintah Demokrat yang akan datang di AS akan mengambil pendekatan yang agak baru ke Venezuela, negara yang oleh pemerintahan Trump ditetapkan sebagai bagian dari "troika tirani" Amerika Latin dan digempur dengan sanksi tanpa henti. Menurut Bloomberg, Joe Biden bersedia bernegosiasi dengan Presiden Maduro dan tidak menetapkan pengunduran dirinya sebagai prasyarat, tidak seperti Trump.



"Pemerintahan Biden akan menawarkan keringanan sanksi dengan imbalan pemilihan umum yang bebas dan adil serta konsesi lainnya," kata laporan itu seperti disitir dari Russia Today, Minggu (20/12/2020).

Laporan itu menambahkan bahwa AS akan mencari bantuan dari pendukung asing Venezuela, termasuk Rusia, China, Iran dan Kuba.

Perubahan kebijakan ini sangat drastis. Venezuela jarang mendapat sanksi di bawah pemerintahan Obama. Sementara meninjau ulang sanksi, Biden dilaporkan hanya berencana untuk "mengkalibrasi ulang" rezim sanksi AS, mencabut beberapa tindakan hukuman, tetapi mungkin memberlakukan lebih banyak dalam beberapa kasus.

Elliott Abrams, utusan Trump untuk Iran dan Venezuela, menyarankan bahwa pemerintahan Biden harus menghargai pendekatan tangan besi Trump karena itu memperkuat tangan AS dalam semacam permainan polisi baik-buruk melawan negara-negara yang ditargetkan.(Baca juga: Maduro: Intelijen AS Suap Ratusan Pekerja di Perusahaan Minyak Venezuela )

Washington secara signifikan meningkatkan sanksi terhadap Venezuela pada 2017, melumpuhkan pendapatan ekspor minyaknya, memotongnya dari pasar keuangan internasional, dan sebaliknya melemahkan ekonominya. Pada Januari tahun lalu, mereka mendukung Juan Guaido, kepala Majelis Nasional atau parlemen Venezuela yang dikendalikan oposisi. Dia menyatakan dirinya sebagai "presiden sementara" Venezuela, menuduh bahwa terpilihnya kembali Maduro sebagai kepala negara penuh dengan kecurangan.

Perlindungan Amerika memungkinkan Guaido dengan cepat meningkatkan profil internasionalnya, mendapatkan pengakuan Barat atas klaimnya sebagai presiden, dan mengklaim aset asing Venezuela. Dia bahkan diundang sebagai tamu kehormatan ke pidato kenegaraan Trump pada bulan Februari, memenangkan tepuk tangan berdiri bipartisan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1769 seconds (0.1#10.140)