Setahun Setelah Pandemi Covid-19 Muncul di China, Inggris Mulai Vaksinasi
loading...
A
A
A
Sebagian besar program vaksinasi Inggris diharapkan berlangsung tahun depan.(Baca juga: Moskow Mulai Vaksinasi Massal Covid-19 )
Inggris menyetujui vaksin untuk penggunaan umum lebih cepat daripada negara lain, sebuah langkah yang telah menarik beberapa keraguan dari pejabat kesehatan masyarakat, termasuk ahli penyakit menular Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci. Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Fauci meminta maaf setelah dia sebelumnya menyarankan dalam segmen di Fox News bahwa Inggris "terburu-buru" menggunakan vaksin dan regulator tidak meninjaunya "secermat" seperti di AS.
"Proses kami membutuhkan lebih banyak waktu daripada di Inggris. Dan itulah kenyataannya," kata Fauci kepada BBC.
"Saya tidak bermaksud menyiratkan kecerobohan meskipun hasilnya seperti itu," kata direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.
Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan, regulator federal Inggris, mengatakan menyetujui vaksin setelah menilai data secara ketat dalam waktu sesingkat mungkin, tanpa mengorbankan ketelitian tinjauan.
Inggris minggu lalu menjadi negara pertama di Eropa yang melewati 60.000 kematian akibat Covid-19. AS dengan cepat mendekati 300.000 kematian.
Sebelumnya China dan Rusia telah memulai peluncuran massal vaksin virus Corona mereka sendiri, yang mereka klaim telah menunjukkan tingkat kemanjuran dan keamanan yang serupa dengan yang di Barat. Tetapi mereka telah melakukannya sebelum menyelesaikan uji klinis tahap akhir.(Baca juga: Moskow Sebut Seluruh Wilayah Rusia akan Gelar Vaksinasi Covid-19 Pekan Depan )
Inggris menyetujui vaksin untuk penggunaan umum lebih cepat daripada negara lain, sebuah langkah yang telah menarik beberapa keraguan dari pejabat kesehatan masyarakat, termasuk ahli penyakit menular Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci. Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Fauci meminta maaf setelah dia sebelumnya menyarankan dalam segmen di Fox News bahwa Inggris "terburu-buru" menggunakan vaksin dan regulator tidak meninjaunya "secermat" seperti di AS.
"Proses kami membutuhkan lebih banyak waktu daripada di Inggris. Dan itulah kenyataannya," kata Fauci kepada BBC.
"Saya tidak bermaksud menyiratkan kecerobohan meskipun hasilnya seperti itu," kata direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.
Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan, regulator federal Inggris, mengatakan menyetujui vaksin setelah menilai data secara ketat dalam waktu sesingkat mungkin, tanpa mengorbankan ketelitian tinjauan.
Inggris minggu lalu menjadi negara pertama di Eropa yang melewati 60.000 kematian akibat Covid-19. AS dengan cepat mendekati 300.000 kematian.
Sebelumnya China dan Rusia telah memulai peluncuran massal vaksin virus Corona mereka sendiri, yang mereka klaim telah menunjukkan tingkat kemanjuran dan keamanan yang serupa dengan yang di Barat. Tetapi mereka telah melakukannya sebelum menyelesaikan uji klinis tahap akhir.(Baca juga: Moskow Sebut Seluruh Wilayah Rusia akan Gelar Vaksinasi Covid-19 Pekan Depan )
(ber)