Jadi Alat Propaganda, AS Akhiri Pertukaran Budaya dengan China

Sabtu, 05 Desember 2020 - 16:39 WIB
loading...
Jadi Alat Propaganda,...
AS mengakhiri pertukaran budaya dengan China karena dianggap telah menjadi alat propaganda. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan telah mengakhiri lima program pertukaran budaya dengan China. Keputusan itu diambil setelah memberlakukan pembatasan baru terhadap warga China yang mencari visa untuk memasuki negara itu.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan, lima program, yang sepenuhnya didanai dan dioperasikan oleh pemerintah China itu berakhir karena mereka adalah "alat propaganda soft power" yang terselubung. Langkah tersebut dilakukan hanya dua hari setelah aturan baru yang ketat yang membatasi visa bagi anggota Partai Komunis China (PKC) berlaku.

"Hari ini, Departemen Luar Negeri menghentikan lima program, yang disamarkan sebagai 'pertukaran budaya', dengan Republik Rakyat China (RRC)," kata Pompeo dalam pernyataan.



"Mereka menyediakan akses yang dikuras dengan hati-hati oleh pejabat Partai Komunis China, bukan kepada orang China, yang tidak menikmati kebebasan berbicara dan berkumpul," sambungnya.

"Amerika Serikat menyambut baik program budaya timbal balik dan adil dengan pejabat RRC dan rakyat China, tetapi program satu arah seperti ini tidak saling menguntungkan," tegasnya seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (5/12/2020).

Program yang akan berakhir termasuk Program Persahabatan AS-China, Program Pertukaran Kepemimpinan AS-China, Program Pertukaran Transpacific AS-China, Program Pendidikan dan Kebudayaan Hong Kong, dan Program Perjalanan Pendidikan China bagi Pembuat Kebijakan.(Baca juga: Bos Mata-mata Trump: China Ancaman Terbesar bagi Kebebasan Dunia sejak PD II )

Program tersebut beroperasi di bawah ketetapan Mutual Educational and Cultural Exchange Act (MECEA) atau Undang-Undang Pendidikan dan Pertukaran Budaya Bersama yang memungkinkan pekerja federal mendanai perjalanan mereka dengan uang dari pemerintah asing.

Dikutip dari Reuters, undang-undang tersebut ditandatangani pada tahun 1961 oleh Presiden John F. Kennedy dan bertujuan untuk meningkatkan pertukaran akademik dan budaya dengan negara-negara asing.

Sementara Pompeo memilih lima program sebagai operasi "propaganda" terselubung oleh pemerintah China, dia mengatakan bahwa program lain di bawah naungan MECEA akan tetap utuh karena mereka saling menguntungkan.

"Sementara program lain yang didanai di bawah naungan MECEA saling menguntungkan, lima program tersebut sepenuhnya didanai dan dioperasikan oleh pemerintah (China) sebagai alat propaganda soft power," kata pernyataan itu.

Sebelumnya, AS telah melakukan pembatasan visa terhadap lebih dari 90 juta warga China yang menjadi anggota Partai Komunis China (PKC). Pembatasan segera berlaku dan dimaksudkan untuk membatasi visa perjalanan AS yang diperoleh oleh anggota PKC, bersama dengan anggota keluarga dekat mereka, menjadi satu bulan.(Baca juga: AS Perketat Aturan Visa untuk Anggota Partai Komunis China 'Jahat' )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Zelensky: 155 Warga...
Zelensky: 155 Warga China Ikut Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
Jet Tempur 3 Mesin Tanpa...
Jet Tempur 3 Mesin Tanpa Ekor Milik China Bikin Heboh, Tandingan Jet Siluman F-47 AS?
Perempuan Cantik AS...
Perempuan Cantik AS Pergi ke Desa Terpencil India demi Nikahi Teman Instagramnya
AS: Intelijen China...
AS: Intelijen China Berupaya Merekrut Pegawai Pemerintah Amerika Serikat
Menlu Rusia Sergey Lavrov:...
Menlu Rusia Sergey Lavrov: Semua Tragedi Global Dimulai dengan Agresi Eropa
Penembakan Guncang AS,...
Penembakan Guncang AS, 3 Tewas, 3 Luka, Pelaku Kabur
DPR AS Kenalkan RUU...
DPR AS Kenalkan RUU untuk Bongkar 'Polisi Rahasia' China di Tanah Amerika
Alasan Trump Mengusir...
Alasan Trump Mengusir Simpatisan Palestina
Terungkap! Presiden...
Terungkap! Presiden Iran Pezeshkian Tolak Serang Israel
Rekomendasi
China, Jepang, dan Korsel...
China, Jepang, dan Korsel Bersatu Melawan Tarif Impor Kendaraan AS
Keputusan Sunan Kudus...
Keputusan Sunan Kudus Tunjuk Pengganti Raja Pajang dari Demak Picu Pemberontakan Rakyat
Raja Charles III dan...
Raja Charles III dan Pangeran William Hubungi Harry, Sampaikan Keputusan Mengejutkan
Berita Terkini
Israel Ancam Usir 970...
Israel Ancam Usir 970 Pilotnya karena Protes Perang Gaza
30 menit yang lalu
Prancis Akan Mengakui...
Prancis Akan Mengakui Negara Palestina pada Juni
1 jam yang lalu
Zelensky: 155 Warga...
Zelensky: 155 Warga China Ikut Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
1 jam yang lalu
Jenderal Tertinggi Ukraina...
Jenderal Tertinggi Ukraina Minta Mobilisasi 30.000 Tentara Per Bulan untuk Perang Melawan Rusia
2 jam yang lalu
Jet Tempur 3 Mesin Tanpa...
Jet Tempur 3 Mesin Tanpa Ekor Milik China Bikin Heboh, Tandingan Jet Siluman F-47 AS?
7 jam yang lalu
Perempuan Cantik AS...
Perempuan Cantik AS Pergi ke Desa Terpencil India demi Nikahi Teman Instagramnya
8 jam yang lalu
Infografis
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved