Iran Akui Pembunuhan Ilmuwan Nuklirnya Canggih, Senjata Israel Disalahkan

Selasa, 01 Desember 2020 - 07:49 WIB
loading...
Iran Akui Pembunuhan...
Mobil ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh berlubang oleh tembakan dalam serangan pada Jumat (27/11/2020). Foto/Times of Israel/Twitter
A A A
TEHERAN - Media Iran mengklaim senjata yang digunakan untuk membunuh ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh dikendalikan oleh satelit dan senjata itu adalah buatan Israel. Pejabat pemerintah Teheran mengakui operasi pembunuhan pada Jumat pekan itu canggih.

Tepat setelah penguburan Mohsen Fakhrizadeh, Press TV berbahasa Inggris milik pemerintah melaporkan sebuah senjata yang ditemukan dari lokasi serangan memiliki "logo dan spesifikasi industri militer Israel". Namun, media itu tidak menunjukkan bukti gambar atau apa pun untuk menguatkan klaim tersebut. (Baca: Setelah Ilmuwan Nuklir, Kini Komandan IRGC Iran Tewas Diserang Drone )

Selain itu, sebuah laporan di situs berita Al Alam berbahasa Arab, yang dioperasikan oleh perusahaan media milik Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB), mengatakan ada bukti keterlibatan Israel dalam pembunuhan itu. Laporan tersebut, yang dikaitkan dengan satu sumber anonim, juga menunjukkan bukti atas klaim itu.

Ali Shamkhani, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, secara terpisah mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah bahwa musuh Iran telah meluncurkan sejumlah operasi yang gagal terhadap Fakhrizadeh di masa lalu.

“Kali ini, musuh menerapkan metode yang benar-benar baru, profesional, dan canggih,” katanya, seperti dikutip Times of Israel, Selasa (1/12/2020).

Syamkhani menyalahkan kelompok oposisi Iran yang berada di tempat pengasingan; Mujahedeen-e-Khalq (MEK), yang menurutnya memiliki peran dalam pembunuhan tersebut. MEK tidak segera menanggapi permintaan komentar. (Baca: Ilmuwan Nuklirnya Dibunuh, Iran Didesak Serang Haifa Israel )

Pembunuhan yang sangat terbuka terhadap Fakhrizadeh memicu kecaman luas dari Iran, yang secara eksplisit menuduh Israel bertanggung jawab atas serangan itu dan mengancam akan membalas dendam untuk itu.

Laporan yang menyalahkan senjata Israel itu muncul sehari setelah kantor berita Fars melaporkan bahwa serangan hari Jumat dilakukan dari jauh dengan menggunakan senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh yang dipasang pada mobil tanpa ada agen manusia di tempat kejadian. Laporan itu berbeda secara signifikan dengan deskripsi serangan yang dilaporkan sebelumnya, di mana Fakhrizadeh diserang pasukan regu tembak.

Menurut Fars, serangan itu terjadi selama tiga menit ketika Fakhrizadeh—seorang brigadir jenderal di Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, dan tokoh kunci dalam program penelitian dan pengembangan militer negara yang telah lama dianggap oleh Israel dan Amerika Serikat (AS) sebagai kepala program senjata nuklir—bepergian bersama istrinya menuju kota resor Absard, timur Teheran. (Baca juga: Eks Bos CIA: Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran Kriminal, Bisa Picu Konflik Wilayah )

Masih menurut laporan itu, operasi dimulai ketika mobil terdepan di rombongan keamanan Fakhrizadeh melakukan perjalanan ke depan untuk memeriksa lokasi tujuan. Pada saat itu, sejumlah peluru ditembakkan ke mobil lapis baja Fakhrizadeh, mendorongnya untuk keluar dari kendaraan karena dia tampaknya tidak menyadari bahwa dia sedang diserang, dan berpikir bahwa suara itu disebabkan oleh kecelakaan atau masalah dengan mobil tersebut.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
AS Beri Israel Semua...
AS Beri Israel Semua Senjata yang Dibutuhkan untuk Lanjutkan Genosida di Gaza
Mahasiswa AS Warga Turki...
Mahasiswa AS Warga Turki Ditangkap Hanya karena Dukung Palestina
Sekutu NATO Menyesal...
Sekutu NATO Menyesal Beli Jet Tempur Siluman F-35 AS, Ini Alasan Sebenarnya
Hamas: Sandera Akan...
Hamas: Sandera Akan Pulang dalam Peti Mati Jika Israel Coba Membebaskan dengan Paksa
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur Unjuk Kekuatan di Dekat Sekutu Rusia
Krisis Telur, Tren Menyewa...
Krisis Telur, Tren Menyewa Ayam Senilai Rp8,2 Juta Jadi Solusi
5 Tuduhan AS ke Iran...
5 Tuduhan AS ke Iran yang Tidak Pernah Terbukti Kebenarannya
Rusia Segera Mulai Bangun...
Rusia Segera Mulai Bangun Jembatan Menuju Korea Utara
Kim Jong Un Pamer Drone...
Kim Jong Un Pamer Drone Canggih Korut, Pengintai dan Kamikaze
Rekomendasi
Gubernur Kaltim Larang...
Gubernur Kaltim Larang Kendaraan Dinas Dipakai untuk Mudik Lebaran dan Liburan
Elon Musk Izinkan Tesla...
Elon Musk Izinkan Tesla Dijual di Arab Saudi
4 Penyanyi Tolak Skema...
4 Penyanyi Tolak Skema Royalti Direct License Ahmad Dhani, Pilih Jalur Resmi Lewat LMK
Berita Terkini
Houthi Desak Tindakan...
Houthi Desak Tindakan Negara-negara Arab Cegah Pengusiran Warga Palestina
45 menit yang lalu
Ukraina Desak Pengerahan...
Ukraina Desak Pengerahan Pasukan Tempur Uni Eropa
1 jam yang lalu
AS Beri Israel Semua...
AS Beri Israel Semua Senjata yang Dibutuhkan untuk Lanjutkan Genosida di Gaza
2 jam yang lalu
Bersiap Perang, 450...
Bersiap Perang, 450 Juta Warga Uni Eropa Diminta Timbun Makanan 3 Hari
3 jam yang lalu
Mahasiswa AS Warga Turki...
Mahasiswa AS Warga Turki Ditangkap Hanya karena Dukung Palestina
3 jam yang lalu
Militer Israel Bunuh...
Militer Israel Bunuh Juru Bicara Hamas saat Serangan Brutal di Gaza
4 jam yang lalu
Infografis
Langgar Gencatan Senjata,...
Langgar Gencatan Senjata, Israel Gelar Serangan Udara di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved