Jepang dan China Sepakat Mulai Lagi Bisnis Travel yang Terpukul Covid

Rabu, 25 November 2020 - 04:04 WIB
loading...
A A A
Sementara sengketa maritim pada pulau-pulau Laut China Timur yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China masih belum terselesaikan. Kedua belah pihak telah membuat langkah tentatif lebih dekat melalui perjanjian perdagangan.

Pemerintah Jepang telah mengeluhkan gangguan "tanpa henti" oleh China di perairan sekitar pulau yang diklaim kedua negara.

Motegi meminta China untuk mengambil "sikap berwawasan ke depan" dan mengatakan dia akan terus berkomunikasi dengan China.

Wang tetap menegaskan sikap Beijing. “Kami tentunya akan terus menjaga kedaulatan negara kami,” tutur dia.

"Melalui upaya bersama kedua belah pihak, kami ingin menjadikan Laut China Timur sebagai lautan perdamaian, persahabatan, dan kerja sama," ujar Wang, mencatat bahwa kedua negara berencana melakukan pembicaraan maritim tingkat kerja bulan depan.

“Menlu Jepang dan China juga mengonfirmasi kemajuan dalam membangun hotline antara otoritas pertahanan mereka,” ungkap seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang.

Kedua negara menerapkan mekanisme komunikasi maritim dan udara Jepang-China pada 2018 untuk menghindari bentrokan yang tidak disengaja. Namun hotline militer, elemen kunci dari skema tersebut, belum disiapkan.
(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1038 seconds (0.1#10.140)