Napi bernama Lisa Mongomery akan dieksekusi mati pada 12 Januari tahun depan. Presiden terpilih AS Joe Biden, yang dikenal sebagai penentang hukuman mati, akan dilannti pada 20 Januari tahun depan.
Pengacara Montgomery mengatakan pada hari Senin (23/11/2020) bahwa Departemen Kehakiman menjadwalkan ulang eksekusinya pada 12 Januari tahun depan. (Baca: AS Tes Jet Tempur Siluman F-35 untuk Serangan Nuklir Supersonik, Ini Videonya )
Seorang hakim federal di Washington telah menunda eksekusi Montgomery, 49, yang semestinya berlangsung pada bulan Desember nanti. Alasannya, karena pengacara napi tersebut dinyatakan positif COVID-19 setelah mengunjunginya di balik jeruji besi. Penundaan eksekusi mati itu dimaksudkan agar pengacaranya sembuh dari virus dan mengajukan petisi grasi.
Baca Juga:
Pengacara Montgomery, Kelley Henry dan Amy Harwell, mengatakan mereka berdua dinyatakan positif COVID-19 setelah mereka terbang dari Nashville, Tennessee, untuk mengunjungi Montgomery di penjara federal di Texas.
Dalam surat pengadilan, mereka mengatakan setiap kunjungan pulang pergi dari Nashville melibatkan dua penerbangan, menginap di hotel dan berinteraksi dengan staf maskapai penerbangan dan hotel, serta karyawan penjara. (Baca: Bocah Cilik Ini Disandera Paedofil 52 Hari di Bungker Bawah Tanah )
Dengan tanggal eksekusi mati yang baru, Montgomery akan menjadi salah satu dari tiga narapidana federal yang dijadwalkan dieksekusi mati pada Januari mendatang. Dua napi lainnya; Cory Johnson dan Dustin Higgs, dijadwalkan untuk eksekusi mati pada 14 dan 15 Januari. Ada juag eksekusi mati terhadap dua napi yang dijadwalkan berlangsung bulan Desember nanti.
Departemen Kehakiman melanjutkan eksekusi mati tahun ini setelah absen selama 17 tahun. Delapan orang telah dieksekusi sejak Juli, lebih banyak daripada selama setengah abad sebelumnya, meskipun dukungan publik dari Partai Demokrat dan Partai Republik berkurang untuk pelaksanaannya.