PM Inggris Isolasi Diri setelah Kontak dengan Politisi Positif Covid-19
loading...
A
A
A
LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson telah diperintahkan untuk mengisolasi diri setelah melakukan kontak dengan seorang anggota parlemen yang dites positif terinfeksi virus corona baru ( Covid-19 ). PM Johnson menyatakan akan mengikuti perintah tersebut.
Johnson diberitahu oleh Tim Tes dan Penulusuan Layanan Kesehatan Nasional (NHS Test and Trace) bahwa dia harus tetap diisolasi setelah bertemu Kamis lalu dengan anggota parlemen Lee Anderson, yang sejak itu dinyatakan positif Covid-19. (Baca: Donald Trump Akhirnya Akui Biden Menang Pilpres AS )
"Perdana Menteri akan mengikuti aturan dan mengisolasi diri. Dia akan terus bekerja dari Downing Street, termasuk memimpin tanggapan pemerintah terhadap pandemi virus corona," kata juru bicara Downing Street kepada The Sun, Senin (16/11/2020).
Pada Maret lalu, pemimpin 56 tahun tersebut menghabiskan tiga hari dalam perawatan intensif setelah tertular virus corona baru. Kala itu, dia mulanya dilaporkan sehat dan tidak memiliki gejala. Namun, kemudian terungkap bahwa kondisinya sangat parah sehingga dokter saat itu bersiap untuk mengumumkan kematiannya.
Johnson bertemu dengan sekelompok kecil anggota parlemen di Downing Street pada Kamis pagi selama sekitar 35 menit.
Anderson kemudian menunjukkan gejala terinfeksi Covid-19 dan kemudian dinyatakan positif. (Baca juga: Penjelasan Jet Tempur J-20 China Bisa Lumpuhkan F-35 dan F-22 AS Jika Bentrok )
Sebuah foto yang diambil di acara tersebut menunjukkan Johnson dan Anderson menjaga jarak sosial saat mereka berpose di depan kamera.
PM Inggris tersebut sekarang akan mengikuti aturan yang sama yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat lainnya.
The Sun melaporkan bahwa dia ingin terus berbicara untuk negara selama periode isolasi dirinya. Dia akan mengisolasi diri selama 14 hari setelah kontak awal pada hari Kamis.
Mengenai infeksi sebelumnya yang dia alami, Johnson mengatakan; "Itu adalah momen lama yang sulit, saya tidak akan menyangkalnya."
“Saya tidak dalam kondisi yang sangat brilian dan saya sadar ada rencana darurat yang sedang disiapkan. Para dokter memiliki segala macam pengaturan tentang apa yang harus dilakukan jika ada yang tidak beres," ujarnya.
“Mereka memberi saya masker wajah, jadi saya mendapat beberapa liter oksigen dan untuk waktu yang lama saya memilikinya."
Johnson diberitahu oleh Tim Tes dan Penulusuan Layanan Kesehatan Nasional (NHS Test and Trace) bahwa dia harus tetap diisolasi setelah bertemu Kamis lalu dengan anggota parlemen Lee Anderson, yang sejak itu dinyatakan positif Covid-19. (Baca: Donald Trump Akhirnya Akui Biden Menang Pilpres AS )
"Perdana Menteri akan mengikuti aturan dan mengisolasi diri. Dia akan terus bekerja dari Downing Street, termasuk memimpin tanggapan pemerintah terhadap pandemi virus corona," kata juru bicara Downing Street kepada The Sun, Senin (16/11/2020).
Pada Maret lalu, pemimpin 56 tahun tersebut menghabiskan tiga hari dalam perawatan intensif setelah tertular virus corona baru. Kala itu, dia mulanya dilaporkan sehat dan tidak memiliki gejala. Namun, kemudian terungkap bahwa kondisinya sangat parah sehingga dokter saat itu bersiap untuk mengumumkan kematiannya.
Johnson bertemu dengan sekelompok kecil anggota parlemen di Downing Street pada Kamis pagi selama sekitar 35 menit.
Anderson kemudian menunjukkan gejala terinfeksi Covid-19 dan kemudian dinyatakan positif. (Baca juga: Penjelasan Jet Tempur J-20 China Bisa Lumpuhkan F-35 dan F-22 AS Jika Bentrok )
Sebuah foto yang diambil di acara tersebut menunjukkan Johnson dan Anderson menjaga jarak sosial saat mereka berpose di depan kamera.
PM Inggris tersebut sekarang akan mengikuti aturan yang sama yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat lainnya.
The Sun melaporkan bahwa dia ingin terus berbicara untuk negara selama periode isolasi dirinya. Dia akan mengisolasi diri selama 14 hari setelah kontak awal pada hari Kamis.
Mengenai infeksi sebelumnya yang dia alami, Johnson mengatakan; "Itu adalah momen lama yang sulit, saya tidak akan menyangkalnya."
“Saya tidak dalam kondisi yang sangat brilian dan saya sadar ada rencana darurat yang sedang disiapkan. Para dokter memiliki segala macam pengaturan tentang apa yang harus dilakukan jika ada yang tidak beres," ujarnya.
“Mereka memberi saya masker wajah, jadi saya mendapat beberapa liter oksigen dan untuk waktu yang lama saya memilikinya."
(min)