Australia Jadi 'Korban' Kesuksesannya Berangus Covid-19
loading...
A
A
A
CANBERRA - Menteri Pendidikan Australia , Dan Tehan menuturkan, Australia menjadi "korban" atas kesuksesannya dalam menghadapi pandemi Covid-19. Tehan menuturkan, dengan catatan baik menghadapi pandemi ini, permintaan bagi warga Australia dan siswa asing di luar negeri untuk kembali ke Australia melonjak tajam.
Australia menutup perbatasannya pada bulan Maret untuk semua orang, kecuali warga negara mereka dan pemegang status "permanent resident". Canberra juga telah membatasi entri dan memasukkan mereka yang diizinkan ke negara itu dalam karantina wajib selama dua minggu.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan, bahwa dengan semakin banyaknya warga Australia yang ingin kembali, tidak ada fasilitas karantina yang cukup untuk orang lain, seperti ribuan siswa internasional.
"Dengan apa yang terjadi dengan COVID-19 di bagian lain dunia, kami hampir menjadi korban dari kesuksesan kami sendiri di sini di Australia, dengan lebih banyak orang yang ingin kembali," kata Tehan. ( )
Australia menutup perbatasannya pada bulan Maret untuk semua orang, kecuali warga negara mereka dan pemegang status "permanent resident". Canberra juga telah membatasi entri dan memasukkan mereka yang diizinkan ke negara itu dalam karantina wajib selama dua minggu.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan, bahwa dengan semakin banyaknya warga Australia yang ingin kembali, tidak ada fasilitas karantina yang cukup untuk orang lain, seperti ribuan siswa internasional.
"Dengan apa yang terjadi dengan COVID-19 di bagian lain dunia, kami hampir menjadi korban dari kesuksesan kami sendiri di sini di Australia, dengan lebih banyak orang yang ingin kembali," kata Tehan. ( )
(esn)