Apesnya Donald Trump: Sudah Kalah Pilpres AS, Rentetan Gugatan Hukum Menanti

Senin, 09 November 2020 - 08:00 WIB
loading...
A A A
Trump telah menolak temuan dari laporan New York Times, dengan men-tweet bahwa dia telah membayar pajak jutaan dolar tetapi berhak atas depresiasi dan kredit pajak.

Tuntutan semacam itu akan sangat kontroversial, dan Departemen Kehakiman dapat memutuskan bahwa tuduhan Trump tidak untuk kepentingan publik bahkan jika ada bukti pelanggaran pidana.

Biden telah menjawab pertanyaan itu dengan sangat hati-hati, dengan mengatakan dia tidak akan mengganggu keputusan Departemen Kehakimannya kelak.

Biden mengatakan kepada National Public Radio pada bulan Agustus bahwa mengejar tuntutan pidana terhadap pendahulunya akan menjadi “hal yang sangat, sangat tidak biasa dan mungkin tidak terlalu—bagaimana saya bisa mengatakannya?—baik untuk demokrasi."

Seorang pengacara Trump tidak membalas permintaan komentar.

Investigasi Penipuan Sipil New York

Jaksa Agung New York, Letitia James, memiliki investigasi penipuan pajak aktif terhadap Trump dan perusahaan keluarganya, Trump Organization.

Penyelidikan oleh James, seorang politisi Demokrat, dimulai setelah mantan pengacara Trump, Cohen, memberi tahu Kongres bahwa presiden menaikkan nilai aset untuk menghemat uang untuk pinjaman dan asuransi dan mengempiskannya untuk mengurangi pajak real estate.

Trump Organization berpendapat bahwa kasus tersebut bermotif politik.

Penyelidikan tersebut adalah penyelidikan perdata, yang berarti dapat mengakibatkan sanksi finansial tetapi bukan hukuman penjara.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1197 seconds (0.1#10.140)