Trump Kalah Pilpres AS, Media Partai Komunis China: Haha....
loading...
A
A
A
BEIJING - Media corong Partai Komunis China, People's Daily, mengejek pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kalah dari rivalnya, Joe Biden, dalam pemilihan presiden ( pilpres ) Amerika. Dalam tweet-nya, media itu membubuhkan emoji tertawa.
Biden, dari Partai Demokrat, menjadi presiden terpilih setelah menang pilpres Amerika pada Sabtuu pekan lalu. Satu jam sebelum angka kemenangan Biden muncul, Trump men-tweet bahwa dia telah memenangkan pilpres. Akun Twitter People’s Daily me-retweet posting-an Trump dengan menambahkan komentar; "Ha Ha" dan emoji tertawa. (Baca: Biden Presiden Terpilih AS: Raja Salman, Putin hingga Erdogan Bungkam )
Banyak media China yang dikontrol negara menyajikan liputan berita langsung tentang pidato kemenangan Biden di Delaware. Kementerian Luar Negeri China tidak segera memberikan komentar tentang hasil pilpres AS dan pihak People’s Daily telah menghapus tweet ledekannya terhadap Trump.
Rata-rata media pemerintah China bereaksi dengan optimisme yang hati-hati terhadap kemenangan Joseph R Biden Jr atau Joe Biden. Mereka berharap Biden akan menstabilkan hubungan yang memburuk dengan cepat antara kedua negara.
Tetapi, tak sedikit media Beijing yang memperingatkan tentang ketegangan di masa depan antara dua negara adidaya tersebut, dan menunjukkan bahwa demokrasi Amerika sedang menurun. (Baca: BREAKING-Biden Menang di Pennsylvania, Raup 284 Electoral Votes )
Di bawah Presiden Trump, kepercayaan dan kerja sama antara Amerika Serikat dan China surut ke level terendah dalam sejarah baru-baru ini, ketika perang dagang berkecamuk dan para pejabat di kedua belah pihak melontarkan tuduhan tentang spionase, gerakan protes, dan pandemi virus corona.
Tetapi reaksi langsung terhadap kemenangan Biden pada hari Minggu menunjukkan bahwa China bersedia untuk mencoba, dan memang sangat menginginkan, pencairan ketegangan kedua negara.
“Hasilnya bisa mengantarkan 'periode penyangga' untuk hubungan China-AS yang sudah tegang, dan menawarkan kesempatan untuk terobosan dalam melanjutkan komunikasi tingkat tinggi dan membangun kembali kepercayaan strategis bersama," tulis Global Times, sebuah tabloid yang sangat nasionalis, dalam sebuah artikel yang mengutip para ahli China.
Artikel tersebut menyatakan bahwa kedua negara dapat bekerja sama dalam memerangi perubahan iklim, memerangi virus corona dan mengembangkan vaksin, dengan mengatakan bahwa Biden akan menjadi "lebih moderat dan dewasa" daripada Trump dalam urusan luar negeri. (Baca juga: Panik dengan Hasil Pilpres AS, Donald Trump Jr Serukan Perang Total )
Hal itu menggemakan tanggapan di banyak bagian dunia lainnya, di mana banyak pemimpin dunia menghela napas lega atas hasil pilpres AS. Biden sendiri telah menjanjikan pemulihan keadaan normal dan komitmen baru untuk multilateralisme.
Global Times mencatat bahwa rasa lega internasional dalam tweet, dengan menunjukkan bahwa para pemimpin Kanada, Inggris, Prancis, India dan Jerman telah memberi selamat kepada Biden. "Era Trump sepertinya sudah berakhir," tulis Global Times dalam tweet-nya, yang dikutip Senin (9/11/2020).
Biden, dari Partai Demokrat, menjadi presiden terpilih setelah menang pilpres Amerika pada Sabtuu pekan lalu. Satu jam sebelum angka kemenangan Biden muncul, Trump men-tweet bahwa dia telah memenangkan pilpres. Akun Twitter People’s Daily me-retweet posting-an Trump dengan menambahkan komentar; "Ha Ha" dan emoji tertawa. (Baca: Biden Presiden Terpilih AS: Raja Salman, Putin hingga Erdogan Bungkam )
Banyak media China yang dikontrol negara menyajikan liputan berita langsung tentang pidato kemenangan Biden di Delaware. Kementerian Luar Negeri China tidak segera memberikan komentar tentang hasil pilpres AS dan pihak People’s Daily telah menghapus tweet ledekannya terhadap Trump.
Rata-rata media pemerintah China bereaksi dengan optimisme yang hati-hati terhadap kemenangan Joseph R Biden Jr atau Joe Biden. Mereka berharap Biden akan menstabilkan hubungan yang memburuk dengan cepat antara kedua negara.
Tetapi, tak sedikit media Beijing yang memperingatkan tentang ketegangan di masa depan antara dua negara adidaya tersebut, dan menunjukkan bahwa demokrasi Amerika sedang menurun. (Baca: BREAKING-Biden Menang di Pennsylvania, Raup 284 Electoral Votes )
Di bawah Presiden Trump, kepercayaan dan kerja sama antara Amerika Serikat dan China surut ke level terendah dalam sejarah baru-baru ini, ketika perang dagang berkecamuk dan para pejabat di kedua belah pihak melontarkan tuduhan tentang spionase, gerakan protes, dan pandemi virus corona.
Tetapi reaksi langsung terhadap kemenangan Biden pada hari Minggu menunjukkan bahwa China bersedia untuk mencoba, dan memang sangat menginginkan, pencairan ketegangan kedua negara.
“Hasilnya bisa mengantarkan 'periode penyangga' untuk hubungan China-AS yang sudah tegang, dan menawarkan kesempatan untuk terobosan dalam melanjutkan komunikasi tingkat tinggi dan membangun kembali kepercayaan strategis bersama," tulis Global Times, sebuah tabloid yang sangat nasionalis, dalam sebuah artikel yang mengutip para ahli China.
Artikel tersebut menyatakan bahwa kedua negara dapat bekerja sama dalam memerangi perubahan iklim, memerangi virus corona dan mengembangkan vaksin, dengan mengatakan bahwa Biden akan menjadi "lebih moderat dan dewasa" daripada Trump dalam urusan luar negeri. (Baca juga: Panik dengan Hasil Pilpres AS, Donald Trump Jr Serukan Perang Total )
Hal itu menggemakan tanggapan di banyak bagian dunia lainnya, di mana banyak pemimpin dunia menghela napas lega atas hasil pilpres AS. Biden sendiri telah menjanjikan pemulihan keadaan normal dan komitmen baru untuk multilateralisme.
Global Times mencatat bahwa rasa lega internasional dalam tweet, dengan menunjukkan bahwa para pemimpin Kanada, Inggris, Prancis, India dan Jerman telah memberi selamat kepada Biden. "Era Trump sepertinya sudah berakhir," tulis Global Times dalam tweet-nya, yang dikutip Senin (9/11/2020).
(min)