Lima Peristiwa yang Terjadi Saat Dunia Menyaksikan Pemilu AS

Sabtu, 07 November 2020 - 15:10 WIB
loading...
A A A
TPLF adalah kekuatan politik dominan di koalisi multi-etnis Ethiopia selama beberapa dekade. Mereka kemudian mundur setelah Abiy, anggota kelompok etnis Oromo, menjabat dua tahun lalu dan mengatur ulang koalisi menjadi satu partai.

Pengamat dan diplomat asing semakin khawatir bahwa situasi dapat meningkat secara signifikan di Tigray dan sekitarnya. Sudan telah menutup perbatasannya dengan Ethiopia, dengan alasan "ketegangan keamanan."(Baca juga: Pertempuran Sengit Pecah di Ethiopia )

3. AS akan menjual 18 drone MQ-9B Reaper ke UEA

Lima Peristiwa yang Terjadi Saat Dunia Menyaksikan Pemilu AS


Departemen Luar Negeri (Deplu) AS memberi tahu Kongres tentang niat pemerintahan Trump untuk menjual 18 drone MQ-9B bersenjata ke Uni Emirat Arab dengan harga sekitar USD2,9 miliar.(Baca juga: AS Akan Jual 18 Drone MQ-9B Reaper ke UEA )

Deplu AS juga memberi tahu Kongres bahwa pemerintahan Trump bermaksud untuk menjual persenjataan sekitar USD10 miliar, termasuk amunisi berpemandu presisi, yang disebut bom "bodoh", rudal udara-ke-udara, dan rudal udara-ke-darat.

Ini terjadi seminggu setelah pemerintahan Presiden Donald Trump mengeluarkan pemberitahuan tidak resmi kepada Kongres tentang rencana penjualan 50 jet F-35 ke negara Teluk yang kaya minyak itu. Penjualan itu diperkirakan mencapai sekitar USD10 miliar, menurut dua pembantu Kongres Partai Demokrat.(Baca juga: Deplu AS Setuju Jual 50 Jet Tempur F-35A ke UEA )

Penjualan jet tempur canggih ke UEA dilaporkan berada di jalur cepat oleh pemerintahan Trump karena bekerja untuk membangun hubungan diplomatik antara UEA dan Israel. Penjualan itu bisa diresmikan dalam beberapa bulan ke depan.

Investigasi CNN pada Februari lalu mengungkapkan bahwa UEA dan Arab Saudi - sekutu utama dalam kampanye untuk menghancurkan pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman - memasok peralatan buatan AS ke pejuang terkait al-Qaeda, milisi garis keras dan faksi pertempuran lainnya di Yaman. Temuan tersebut menandai pelanggaran perjanjian dengan Washington, yang menetapkan bahwa UEA dan Arab Saudi secara hukum diminta untuk meminta izin Washington untuk mentransfer peralatan ke pihak lain.

Pemerintahan Trump membebaskan UEA dari kesalahan pada Mei tahun ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1052 seconds (0.1#10.140)