BREAKING-Serangan Teror Guncang Wina, Total Ada 6 Lokasi

Selasa, 03 November 2020 - 05:31 WIB
loading...
BREAKING-Serangan Teror Guncang Wina, Total Ada 6 Lokasi
Para polisi bersenjata di siaga di Schwedenplatz Square di Wina, Austria, setelah serangan teror mengguncang beberapa lokasi di kota itu, Senin (2/11/2020). Foto/REUTERS/Lisi Niesner
A A A
WINA - Sekelompok pria bersenjata melakukan penembakan di enam lokasi di Wina, Austria, Senin malam yang berlanjut hingga Selasa (3/11/2020) dini hari. Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer secara resmi menyebut insiden itu sebagai serangan teror .

Polisi Wina mendesak semua orang untuk menjauh dari pusat kota setelah memastikan ada beberapa orang yang terluka akibat penembakan itu.

“Kami berada di lokasi dengan semua pasukan yang tersedia. Harap hindari semua lapangan umum di kota," kata polisi Wina dalam sebuah pernyataan. (Baca: Putra Mahkota Abu Dhabi Telepon Macron: Kekerasan Tak Wakili Ajaran Nabi Muhammad )

Dalam update terbarunya, polisi mengonfirmasi beberapa pelaku dengan senjata berada di belakang serangan itu. Total ada enam lokasi kejadian dan satu penyerang telah ditembak mati oleh petugas anti-teror. Penyerang lain diyakini masih dalam pelarian.

Polisi juga memastikan setidaknya ada satu korban jiwa dan beberapa orang terluka parah, termasuk seorang petugas polisi.

Media lokal melaporkan kemungkinan ada lebih banyak korban dari serangan mengerikan itu, dengan tujuh orang dikhawatirkan tewas.

Dalam satu video yang dipublikasikan oleh news.com.au, seorang pria berpakaian putih dan bersenjatakan senapan serbu terlihat mendekati seorang pria, berpakaian hitam, dan terjebak di jalan. (Baca juga: Media AS Salahkan Prancis atas Serangan Teror Termasuk Pemenggalan )

Meskipun pria berpakaian hitam berusaha melindungi tubuhnya di ceruk jendela, pria bersenjata itu menembaknya dan kabur.

Penembak kembali ke jalan beberapa saat kemudian dan melihat pria berbaju hitam di tanah dan melepaskan tembakan ke arahnya.

Sejumlah petugas polisi kemudian terlihat di CCTV mendekati pria berbaju hitam dan memberikan pertolongan pertama.

Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer secara resmi menyebut insiden itu sebagai serangan teror. "Saat ini saya dapat memastikan kami yakin ini adalah serangan teror yang nyata," katanya kepada penyiar ORF.

“Kami yakin ada beberapa pelaku. Sayangnya ada juga beberapa yang terluka, mungkin juga tewas," katanya lagi.

Florian Klenk, pemimpin redaksi surat kabar Falter, diberitahu oleh polisi bahwa ada juga penyanderaan.

Tembakan pertama dilakukan sebelum pukul 20.00 malam waktu setempat dengan operasi polisi yang berlangsung lebih dari tiga jam.

Tembakan dilaporkan di dekat Schwedenplatz, salah satu alun-alun utama di ibu kota Austria.

Media lokal melaporkan bahan peledak terlibat dalam serangan itu.

Lusinan polisi terlihat berlarian di kota dalam upaya untuk menemukan penembak yang lebih aktif dengan suara tembakan yang terdengar.

Dalam sebuah video, polisi dengan perlengkapan pelindung terlihat bergegas melewati restoran lokal, saat pengunjung berbaring di tanah, untuk mencari penembak.

Rekaman video yang diambil oleh seorang warga Wina menunjukkan genangan darah di luar sebuah kafe di pusat Yahudi utama kota itu.

Setiap orang telah diperintahkan untuk tetap di dalam, terutama di sekitar komunitas Yahudi di kota itu setelah dilaporkan adanya sinagoga, beberapa restoran, dan pusat komunitas Yahudi menjadi sasaran.

Seorang pria berpakaian putih, memegang senapan serbu, juga terlihat menembakkan senjatanya ke arah seseorang.

Oskar Deutsch, kepala komunitas Yahudi di Wina, mengatakan sinagoga ditutup ketika penembakan dimulai tetapi tembakan dilepaskan di sekitarnya.

Ambulans telah tiba untuk membantu korban penembakan.

Dalam beberapa tahun terakhir Austria terhindar dari jenis serangan skala besar yang terlihat di Paris, Berlin dan London.

Pada bulan Agustus, pihak berwenang menangkap seorang pengungsi Suriah berusia 31 tahun yang dicurigai mencoba menyerang pemimpin komunitas Yahudi di kota kedua di negara itu, Graz. Pemimpinnya tidak terluka.

Ketegangan di Eropa baru-baru ini meningkat setelah pemenggalan kepala guru Prancis, Samuel Paty, yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya di depan kelas.

Tiga orang juga tewas di Nice, di selatan Prancis, pekan lalu dalam serangan teroris di luar Gereja Notre-Dame.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1139 seconds (0.1#10.140)