RI Kembali Serukan Reformasi di PBB
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia kembali menyerukan adanya reformasi di tubuh PBB . Seruan itu disampaikan saat pertemuan antara Menteri Luar Negeri ASEAN dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dan Presiden Majelis Umum PBB, Volkan Bozkır.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, dia menyampaikan setidaknya tiga isu penting. Pertama adalah mendorong PBB terus lanjutkan upaya reformasi untuk mengembalikan kepercayaan dunia terhadap multilateralisme.
"Memastikan PBB terus memimpin upaya atasi pandemi dan dampak ekonominya melalui perkuatan kerjasama dengan mitra regional. Memastikan hak-hak Bangsa Palestina serta penyelesaian isu Palestina dengan mengacu pada berbagai Resolusi PBB termasuk “two-state solution”," ucapnya.
Dia juga menyerukan PBB untuk terus melakukan upaya untuk membuat PBB lebih efektif, efisien, dan tidak terlalu birokratis dan dengan begitu dapat mengembalikan kepercayaan kepada multilateralisme. ( )
Retno menuturkan, dalam pertemuan tersebut turut dibahas isu-isu yang mengemuka dan menjadi perhatian bersama antara lain, upaya menjaga stabilitas kawasan, penanggulangan terorisme, penanganan bencana dan pandemi serta perubahan iklim.
"Sekjen ASEAN dalam pertemuan melaporkan Joint Report ASEAN-UN Comprehensive Partnership untuk tahun 2016-2020 yang telah terealisasikan sebesar 96 persen dari total 103 Rencana Aksi," ujar Retno.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, dia menyampaikan setidaknya tiga isu penting. Pertama adalah mendorong PBB terus lanjutkan upaya reformasi untuk mengembalikan kepercayaan dunia terhadap multilateralisme.
"Memastikan PBB terus memimpin upaya atasi pandemi dan dampak ekonominya melalui perkuatan kerjasama dengan mitra regional. Memastikan hak-hak Bangsa Palestina serta penyelesaian isu Palestina dengan mengacu pada berbagai Resolusi PBB termasuk “two-state solution”," ucapnya.
Dia juga menyerukan PBB untuk terus melakukan upaya untuk membuat PBB lebih efektif, efisien, dan tidak terlalu birokratis dan dengan begitu dapat mengembalikan kepercayaan kepada multilateralisme. ( )
Retno menuturkan, dalam pertemuan tersebut turut dibahas isu-isu yang mengemuka dan menjadi perhatian bersama antara lain, upaya menjaga stabilitas kawasan, penanggulangan terorisme, penanganan bencana dan pandemi serta perubahan iklim.
"Sekjen ASEAN dalam pertemuan melaporkan Joint Report ASEAN-UN Comprehensive Partnership untuk tahun 2016-2020 yang telah terealisasikan sebesar 96 persen dari total 103 Rencana Aksi," ujar Retno.
(esn)