PBB Tolak Usulan Trump Relokasi Warga Palestina ke Luar Gaza

Selasa, 28 Januari 2025 - 20:45 WIB
loading...
PBB Tolak Usulan Trump...
Puluhan ribu orang kembali ke Gaza utara pada 27 Januari 2025. Foto/MEE/Ahmed Aziz
A A A
NEW YORK - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menentang usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina ke luar Gaza.

"Kami akan menentang rencana apa pun yang akan menyebabkan pemindahan paksa orang-orang, atau akan menyebabkan segala jenis pembersihan etnis," ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers pada Senin (27/1/2025).

Pada hari Sabtu, Trump menyerukan untuk "hanya membersihkan" Gaza dan memukimkan kembali warga Palestina ke Mesir dan Yordania, menggambarkan daerah kantong itu sebagai "tempat pembongkaran" setelah perang genosida Israel.

Dujarric mengingat Mesir, Yordania, dan Liga Arab juga menentang usulan Trump.

Mesir, Yordania, Liga Arab, dan Organisasi Kerja Sama Islam mengeluarkan pernyataan yang dengan keras menolak seruan apa pun untuk pemindahan atau relokasi warga Palestina dari tanah mereka.

Situasi di Tepi Barat


Menanggapi pertanyaan Anadolu tentang Tepi Barat yang diduduki yang menjadi Gaza baru di tengah meningkatnya serangan tentara Israel, Dujarric berkata, "Kami sangat prihatin dengan memburuknya situasi di Tepi Barat."

Dia mengkritik keras, "Kegiatan kekerasan yang tak terkendali oleh pemukim Israel terhadap penduduk sipil, penduduk Palestina di Tepi Barat."

Dujarric lebih lanjut mendesak semua pihak tidak "kehilangan fokus pada bagian lain" karena Gaza tetap menjadi fokus utama bagi semua pihak.

Mengenai situasi terkini di Tepi Barat yang diduduki, Dujarric menyampaikan peringatan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) tentang memburuknya situasi di Jenin dan kamp pengungsiannya "seiring dengan operasi Israel yang sedang berlangsung memasuki hari ketujuh, yang mengakibatkan lebih banyak korban dan kerusakan jalan serta infrastruktur."

Dia mengingat pembunuhan seorang balita oleh Israel selama akhir pekan dan berkata, "Sejak operasi di Jenin dimulai pada 21 Januari, 16 kematian telah dilaporkan."
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0832 seconds (0.1#10.140)