Armenia: Perang Nagorno Karabakh Hanya Bisa Diselesaikan dengan Cara Damai

Kamis, 22 Oktober 2020 - 14:47 WIB
loading...
Armenia: Perang Nagorno...
Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
YEREVAN - Perang di Nagorno Karabakh hanya dapat diselesaikan dengan cara damai lewat bantuan OSCE Minsk Group. Hal itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri Armenia dalam sebuah pernyataan.

"Secara konsisten mengejar posisi untuk mengecualikan penyelesaian konflik militer, kami sekali lagi menekankan bahwa konflik Nagorno-Karabakh dapat diselesaikan secara eksklusif dengan cara-cara damai, dalam kerangka Ketua Bersama OSCE Minsk Group, yang memegang mandat internasional," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari TASS, Kamis (22/10/2020).

Sebelumnya Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan menyeru warganya berjuang di garis depan di Nagorno-Karabakh atau Karabakh Atas.

"Tak ada Armenia tanpa Artsakh (Karabakh Atas) dan juga, melindungi hak rakyat Artsakh berarti melindungi hak rakyat Armenia,” papar Nikol Pashinyan di Twitter dalam bahasa Inggris.

Dia menambahkan, "Dan hari ini, ini berarti mengangkat senjata dan memperjuangkan hak-hak ini."

Sedangkan Azerbaijan menembak jatuh satu drone Armenia. Hal itu diumumkan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Azerbaijan .

“Pada 21 Oktober, sekitar pukul 12.00 malam waktu lokal, drone lain milik Pasukan Bersenjata Armenia dihancurkan oleh Unit Pertahanan Udara di atas kota Horadiz,” papar pernyataan Kemhan Azerbaijan.

Pasukan juga telah menghancurkan dua drone Armenia pada Selasa lalu, satu di atas kota terbesar kedua di Azerbaijan, Ganja dan yang lainnya di atas wilayah Goranboy, menurut Kementerian tersebut.

Bentrokan baru antara Azerbaijan dan Armenia meletus pada 27 September, dengan pertempuran sengit berkecamuk di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh. Daerah itu mengalami maraknya kekerasan pada musim panas 2014, April 2016, dan Juli lalu. Azerbaijan dan Armenia telah memberlakukan darurat militer dan melancarkan upaya mobilisasi. Kedua pihak yang terlibat konflik telah melaporkan adanya korban, di antaranya adalah warga sipil.(Baca juga: Azerbaijan Bebaskan Lagi 13 Desa yang Diduduki Armenia )

Moskow menjadi perantara gencatan senjata kemanusiaan yang mulai berlaku pada pukul 12 siang waktu setempat pada 10 Oktober tetapi dilanggar. Belakangan, Kementerian Luar Negeri Armenia dan Azerbaijan mengumumkan rencana untuk mengumumkan gencatan senjata lagi pada tengah malam tanggal 18 Oktober, tetapi permusuhan terus berlanjut dan pihak yang bertikai terus saling menyalahkan karena melanggar gencatan senjata.(Baca juga: Baru Disepakati, Armenia Sudah Tuding Azerbaijan Langgar Gencatan Senjata )

Baku dan Yerevan telah memperdebatkan kedaulatan atas Nagorno-Karabakh sejak Februari 1988, ketika wilayah tersebut menyatakan pemisahan diri dari Republik Sosialis Soviet Azerbaijan. Dalam konflik bersenjata 1992-1994 Azerbaijan kehilangan kendali atas Nagorno-Karabakh dan tujuh distrik yang bersebelahan.(Lihat video: Viral, Video Warga Antar Jenazah Seberangi Sungai di Ponorogo )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Negara Sahabat Israel,...
5 Negara Sahabat Israel, Salah Satunya Adidaya Nuklir yang Jadi Sekutu Abadi
Azerbaijan Marah kepada...
Azerbaijan Marah kepada Rusia atas Tragedi Azerbaijan Airlines Tewaskan 38 Orang
Ada Kemiripan, Ini Rahasia...
Ada Kemiripan, Ini Rahasia Orang-orang Selamat dari Tragedi Azerbaijan Airlines dan Jeju Air
Presiden Azerbaijan:...
Presiden Azerbaijan: Pesawat yang Jatuh Ditembak oleh Rusia
Kata-kata Terakhir Pramugari...
Kata-kata Terakhir Pramugari Tenangkan Penumpang saat Azerbaijan Airlines Jatuh
Azerbaijan Airlines...
Azerbaijan Airlines Nyatakan Pesawatnya Jatuh karena Intervensi Eksternal, tapi Enggan Tuduh Rusia
Tanpa Katakan Bersalah,...
Tanpa Katakan Bersalah, Presiden Putin Minta Maaf atas Kecelakaan Pesawat Azerbaijan
Kapal Bantuan Kemanusiaan...
Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang Drone
Perempuan Inggris Ethel...
Perempuan Inggris Ethel Caterham Jadi Orang Tertua di Dunia, Usia 115 Tahun
Rekomendasi
51 Kolonel Naik Pangkat...
51 Kolonel Naik Pangkat usai Dapat Promosi Jabatan Akhir April 2025, Berikut Ini Namanya
Bentuk Generasi Berkarakter,...
Bentuk Generasi Berkarakter, Dua Kejurnas Karate Lemkari Resmi Digelar
Perbandingan Trofi Real...
Perbandingan Trofi Real Madrid vs Barcelona, 2 Piala yang Barca Tidak Punya sampai Bumi Kiamat
Berita Terkini
Eks PM Tunisia Divonis...
Eks PM Tunisia Divonis Hukuman 34 Tahun Penjara
35 menit yang lalu
AS Menuntut Perundingan...
AS Menuntut Perundingan Langsung Rusia-Ukraina Tanpa Mediator
1 jam yang lalu
Macron Ingin Pengaruhi...
Macron Ingin Pengaruhi Pemilihan Paus Baru demi Calon dari Prancis
2 jam yang lalu
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China dan Rusia pada Five Eyes
3 jam yang lalu
Hamas Peringatkan Gaza...
Hamas Peringatkan Gaza dalam Fase Kelaparan Total, Israel Perluas Operasi Militer
4 jam yang lalu
Penampakan Kapal Bantuan...
Penampakan Kapal Bantuan Gaza yang Dirudal Drone Israel Lalu Diselamatkan Malta
12 jam yang lalu
Infografis
Memanas, Pakistan Ancam...
Memanas, Pakistan Ancam Serang India dengan Senjata Nuklir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved