Debat Bukan Jadi Penentu Kemenangan pada Pemilu AS

Rabu, 21 Oktober 2020 - 10:15 WIB
loading...
A A A
“Saya ingin memastikan suara saya tidak disobek-sobek dan tidak dibuang. Saya juga tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di tempat pencoblosan yang merusak demokrasi,” ujar Linda Cottrell, 70, yang mendukung Trump. “Kami semua merasa cemas tentang ini, terutama ketika mendekati hari H,” tambah mantan penulis tersebut.

Para ahli menilai pembeludakan jumlah warga AS yang mengikuti pencoblosan awal disebabkan dua faktor. Pertama, akses terhadap pencoblosan awal lebih mudah. Kedua, tingginya antusiasme warga menyambut Pilpres 2020 untuk melakukan perubahan. Saat ini, AS sedang menghadapi berbagai permasalahan, mulai dari kesehatan hingga ekonomi.

“Saat ini sangat jelas ada banyak warga yang mengikuti pencoblosan awal. Apa artinya? Artinya ada dua. Pertama, perubahan kebiasaan masyarakat yang ingin mengikuti hajat demokrasi. Mereka tidak ingin tertinggal sehingga mencoblos lebih awal. Kedua, aksesnya mudah,” kata Michael McDonald, profesor ilmu politik dari University of Florida. (Lihat videonya: Dua Polisi yang Kawal Jogging Kena Sanksi Administratif)

Meski mengimbau pendukungnya ikut serta dalam pencoblosan awal, Trump mengaku tidak akan memercayai hasil perhitungan suara karena takut dimanipulasi lawan politiknya. “Saya tidak ingin terjadi kecurangan,” ujar Trump. “Kami ingin orang yang berhak mencoblos yang melakukan pencoblosan dan suara mereka yang hanya sah dihitung,” tambahnya. (Muh Shamil)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0744 seconds (0.1#10.140)