Rusia Siap Bekukan Semua Hulu Ledak Nuklirnya

Selasa, 20 Oktober 2020 - 20:01 WIB
loading...
Rusia Siap Bekukan Semua Hulu Ledak Nuklirnya
Perpanjang perjanjian New Start, Rusia siap membekukan semua hulu ledak nuklirnya. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
MOSKOW - Rusia siap membekukan seluruh hulu ledak nuklirnya jika Amerika Serikat (AS) melakukan hal yang sama untuk memperpanjang perjanjian kontrol senjata nuklir terakhir mereka selama setahun.

Tawaran itu tampaknya mempersempit perbedaan antara kedua belah pihak terkait nasib perjanjian New START yang akan berakhir pada Februari nanti. Tawaran ini juga datang dua minggu sebelum pemilu presiden AS.

AS pekan lalu menolak tawaran Rusia untuk memperpanjang pakta itu tanpa syarat selama satu tahun, dengan mengatakan bahwa setiap proposal yang tidak mempertimbangkan pembekuan semua hulu ledak nuklir adalah "non-starter".(Baca juga: AS Tolak Usulan Putin Soal Perpanjangan Perjanjian New START )

Tetapi pernyataan yang diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Selasa (20/10/2020) menunjukkan bahwa posisi kedua negara telah semakin dekat.

"Rusia mengusulkan untuk memperpanjang New START satu tahun dan siap bersama dengan Amerika Serikat untuk membuat komitmen politik untuk 'membekukan' jumlah hulu ledak nuklir yang dipegang oleh para pihak untuk periode ini," katanya Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dikutip dari Reuters.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pembekuan hulu ledak dan perpanjangan satu tahun akan dimungkinkan jika Washington tidak membuat tuntutan tambahan. Dikatakan perpanjangan itu akan memberi kedua pihak waktu untuk membahas kontrol senjata nuklir secara lebih mendalam.

Perjanjian New START, ditandatangani pada tahun 2010, memberlakukan batasan pada persenjataan nuklir strategis kedua negara.

Memperluasnya akan menandai titik terang yang langka dalam hubungan antara kedua negara. Kegagalan untuk melakukannya akan menghilangkan pilar utama yang menjaga keseimbangan nuklir di antara mereka dan menambah elemen ketegangan lainnya.

Moskow dan Washington telah berselisih tentang perjanjian itu meskipun beberapa bulan pembicaraan. Amerika Serikat telah meminta China untuk dimasukkan dalam perjanjian yang lebih luas yang akan menggantikan New START. Namun China telah menolak mentah-mentah proposal tersebut.(Baca juga: China Kembali Tolak Ajakan AS Bahas Kontrol Senjata Nuklir )

Tahun lalu AS menarik diri dari pakta kendali senjata era Perang Dingin yang melarang peluncuran rudal balistik dan rudal jelajah nuklir serta konvensional dengan jangkauan antara 500-5.500 km, dengan alasan Rusia telah melakukan pelanggaran yang dibantah oleh Moskow.(Lihat video: Jelang Malam, Demonstran Bakar Ban di Patung Kuda )
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1617 seconds (0.1#10.140)