Kartun Nabi Muhammad Jadi Bahan Diskusi, Guru di Prancis Dipenggal
loading...
A
A
A
PARIS - Seorang guru sejarah yang melakukan diskusi terbuka terkait kartun Nabi Muhammad , dipenggal di jalan Prancis pada hari Jumat waktu setempat. Sementara pelaku tewas tertembus timah panas polisi.
Insiden mengerikan terjadi di kota Eragny, di wilayah Val d'Oise di barat laut Paris.
Otoritas keamanan Prancis meluncurkan penyelidikan terorisme pasca pembunuhan tersebut. Jaksa anti-teroris Prancis telah dipanggil untuk memimpin penyelidikan.
"Jaksa anti-terorisme Prancis telah membuka penyelidikan atas pembunuhan atas pembunuhan dengan motif terduga teroris," kata kantor kejaksaan seperti disitir dari 9News, Sabtu (17/10/2020).
Seorang pejabat polisi mengatakan tersangka, bersenjatakan pisau dan airsoft gun ditembak mati oleh polisi sekitar 600 meter dari tempat guru laki-laki itu tewas.(Lihat video: Petugas Gabungan Temukan Pisau Belati Saat Razia Gaktib )
"Guru itu diancam setelah membuka diskusi 'untuk berdebat' tentang karikatur nabi," kata pejabat polisi kepada The Associated Press.
Pejabat itu tidak bisa disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk membahas investigasi yang sedang berlangsung.
Itu adalah insiden terkait terorisme kedua sejak pembukaan persidangan yang sedang berlangsung terkait pembantaian yang terjadi di kantor media satir Prancis, Charlie Hebdo , pada Januari 2015 lalu.(Baca juga: Empat Orang Ditikam Dekat Bekas Kantor Charlie Hebdo di Paris )
Pada akhir September lalu, seorang pria bersenjatakan pisau daging menyerang dan melukai dua orang yang keluar untuk merokok di depan gedung perkantoran Paris tempat militan Islam menembak mati karyawan majalah satir Charlie Hebdo lima tahun lalu.
Menurut jaksa penuntut dan kolega para korban, dua staf perusahaan produksi yang terdiri dari seorang pria dan seorang wanita berada di jalan sambil merokok ketika mereka diserang.(Baca juga: Tujuh Orang Ditahan Pasca Serangan di Bekas Kantor Charlie Hebdo )
Insiden mengerikan terjadi di kota Eragny, di wilayah Val d'Oise di barat laut Paris.
Otoritas keamanan Prancis meluncurkan penyelidikan terorisme pasca pembunuhan tersebut. Jaksa anti-teroris Prancis telah dipanggil untuk memimpin penyelidikan.
"Jaksa anti-terorisme Prancis telah membuka penyelidikan atas pembunuhan atas pembunuhan dengan motif terduga teroris," kata kantor kejaksaan seperti disitir dari 9News, Sabtu (17/10/2020).
Seorang pejabat polisi mengatakan tersangka, bersenjatakan pisau dan airsoft gun ditembak mati oleh polisi sekitar 600 meter dari tempat guru laki-laki itu tewas.(Lihat video: Petugas Gabungan Temukan Pisau Belati Saat Razia Gaktib )
"Guru itu diancam setelah membuka diskusi 'untuk berdebat' tentang karikatur nabi," kata pejabat polisi kepada The Associated Press.
Pejabat itu tidak bisa disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk membahas investigasi yang sedang berlangsung.
Itu adalah insiden terkait terorisme kedua sejak pembukaan persidangan yang sedang berlangsung terkait pembantaian yang terjadi di kantor media satir Prancis, Charlie Hebdo , pada Januari 2015 lalu.(Baca juga: Empat Orang Ditikam Dekat Bekas Kantor Charlie Hebdo di Paris )
Pada akhir September lalu, seorang pria bersenjatakan pisau daging menyerang dan melukai dua orang yang keluar untuk merokok di depan gedung perkantoran Paris tempat militan Islam menembak mati karyawan majalah satir Charlie Hebdo lima tahun lalu.
Menurut jaksa penuntut dan kolega para korban, dua staf perusahaan produksi yang terdiri dari seorang pria dan seorang wanita berada di jalan sambil merokok ketika mereka diserang.(Baca juga: Tujuh Orang Ditahan Pasca Serangan di Bekas Kantor Charlie Hebdo )
(ber)