Empat Orang Ditikam Dekat Bekas Kantor Charlie Hebdo di Paris

Jum'at, 25 September 2020 - 19:15 WIB
loading...
Empat Orang Ditikam Dekat Bekas Kantor Charlie Hebdo di Paris
Polisi mengamankan lokasi penikaman dekat bekas kantor Charlie Hebdo di Paris. Foto/REUTERS
A A A
PARIS - Empat orang ditikam dekat bekas kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris, lokasi serangan militan lima tahun silam.

Kepolisian telah menangkap seorang tersangka dalam aksi penikaman pada Jumat (25/9) itu. Sumber kepolisian menyatakan dua dari empat orang yang terluka itu mengalami luka serius yang mengancam jiwanya.

“Saya di kantor saya. Saya mendengar teriakan di jalan. Saya melihat keluar jendela dan melihat seorang wanita tergeletak di lantai dan mendapatkan pukulan di wajah yang kemungkinan parang,” ungkap seorang saksi mata pada radio Europe 1.

“Saya melihat orang kedua di lantai dan saya meminta tolong,” papar dia.

Kepolisian Paris menyatakan satu orang telah ditahan di dekat gedung operasi Bastille.

Satu sumber kepolisian menjelaskan, “Parang ditemukan di lokasi kejadian.” Sumber polisi lainnya menyatakan parang pemotong daging ditemukan di sana.

Otoritas lokal meminta semua orang menghindari lokasi itu dan menyatakan, “Operasi polisi sedang berlangsung di distrik timur laut Paris.”

“Kepolisian memburu seorang yang berpotensi berbahaya,” tweet Deputi Walikota Emmanuel Gregoire.

Metro Paris menutup jalur kereta di wilayah itu. (Baca Juga: Raja Malaysia Dirawat di Rumah Sakit, Pertarungan Kekuasaan Berlarut)

Sebanyak 14 orang diadili di Paris pada 2 September atas tuduhan terlibat dalam serangan di kantor Charlie Hebdo pada Januari 2015 yang menewaskan 12 orang. (Baca Infografis: Macron-Rusia: Beri Kami Jawaban atau Tanggung Akibat)

Pengadilan menyebut mereka berupaya membalas penghinaan terhadap Nabi Muhammad, sekitar satu dekade setelah Charlie Hebdo menerbitkan kartun yang dianggap menghina Nabi Muhammad. (Lihat Video: Polisi Segel Klinik Aborsi Ilegal di Jakarta Pusat)
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1088 seconds (0.1#10.140)