Rusia: 20 Negara Barat Punya Lebih dari 140 Zat Jenis Novichok

Minggu, 11 Oktober 2020 - 13:37 WIB
loading...
A A A
"Pihak Jerman memiliki sesuatu untuk dijelaskan meskipun keengganannya kuat untuk melakukannya. Alasan awalnya tidak bisa diterima. Mereka tidak meyakinkan,” imbuh Kemlu Rusia.

"Satu-satunya hal yang kami inginkan adalah mendapatkan bantuan hukum, teknis, dan organisasi dalam (kerangka kerja) bilateral Jerman-Rusia serta dengan kerangka kerja OPCW untuk melakukan penyelidikan yang komprehensif dan tidak bias atas kasus Navalny,” kata Kemlu Rusia.

Namun, kata kementerian itu, alih-alih bekerja sama Rusia malah menghadapi retorika agresif dan serangan propagandis yang diatur dari Jerman.(Baca juga: Rusia: Jerman Tolak Berikan Akses untuk Temui Navalny )

Tuduhan keracunan seorang blogger Rusia yang menjadi kritikus Kremlin belakangan ini telah memperburuk hubungan antara Rusia dan Jerman.

Navalny koma antara 20 Agustus dan 7 September setelah jatuh sakit dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow. Dia pertama kali dirawat di rumah sakit di kota Omsk Rusia, di mana petugas medis berhasil menstabilkannya tetapi tidak menemukan jejak racun tertentu di tubuhnya. Kemudian, dia dipindahkan ke klinik Charite Berlin atas permintaan keluarga.

Pihak berwenang Jerman kemudian mengklaim dia menjadi sasaran serangan racun dan menuntut Moskow memberikan beberapa "jawaban" untuk kasus ini, mengancam Moskow dengan respons cepat dalam bentuk sanksi.

Sekutu barat Jerman, termasuk Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat (AS) juga bergegas menghubungkan insiden itu dengan Rusia, sementara Navalny sendiri dengan cepat menyalahkan Kremlin atas cobaan itu, tanpa memberikan bukti apa pun.(Baca juga: Prancis dan Jerman Tuduh Rusia Racuni Navalny )

Akhir-akhir ini, OPCW mengonfirmasi bahwa spesialisnya menemukan beberapa zat dalam darah dan urin Navalny yang memiliki karakteristik struktural yang mirip dengan yang ada pada kelompok Novichok. Moskow sekarang mengharapkan untuk menerima beberapa informasi tentang kasus tersebut dari pengawas senjata kimia internasional itu.(Baca juga: OPCW Temukan Novichok dalam Sampel Alexei Navalny )
(ber)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1035 seconds (0.1#10.140)