Rusia: Jerman Tolak Berikan Akses untuk Temui Navalny
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Kedutaan Besar Rusia di Berlin telah mengajukan akses kekonsuleran untuk bisa menemui Alexei Navalny kepada Jerman . Namun, Moskow mengatakan, permintaan tersebut telah ditolak.
"Tidak ada jawaban atas pertanyaan yang diajukan pihak Rusia melalui dialog politik atau melalui jalur diplomatik," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Minggu (4/20/2020).
"Kedutaan Besar Rusia di Berlin telah menerima penolakan dari Kementerian Luar Negeri Jerman untuk bantuan dalam memberikan akses konsuler ke Navalny," sambungnya. ( Lihat video: Trump, PM Rusia, Hingga Wapres Iran, Pernah Terinfeksi Covid-19 )
Sebelumnya, Navalny mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan berada di balik upaya peracunan dirinya. Meski demikian, Navalny mengaku tidak takut dan akan kembali ke Rusia untuk melanjutkan kampanyenya.
"Saya yakin Putin berada di balik kejahatan itu dan saya tidak memiliki versi lain tentang apa yang terjadi," kata Navalny saat melakukan wawancara dengan media Jerman, Der Spiegel.
"Anda tidak merasakan sakit apa pun, tetapi Anda tahu bahwa Anda sedang sekarat," kata Navalny tentang saat novichok mulai berpengaruh padanya. Navalny berkata, dia mengalami pemulihan yang stabil dan sekarang belajar kembali bagaimana menyeimbangkan diri dengan satu kaki.
Dalam wawancara tersebut, Navalny menegaskan, meski dirinya menjadi "sasaran tembak", dia tidak takut dan akan segera kembali ke Rusia dalam waktu dekat. ( Baca juga: Navalny Sebut Putin Berada di Balik Peracunan Dirinya )"Tugas saya sekarang adalah tetap tidak takut dan saya tidak takut! Jika tangan saya gemetar, itu karena racun, bukan karena takut. Saya tidak akan memberikan Putin hadiah dengan tidak kembali (ke Rusia)," ungkapnya.
"Tidak ada jawaban atas pertanyaan yang diajukan pihak Rusia melalui dialog politik atau melalui jalur diplomatik," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Minggu (4/20/2020).
"Kedutaan Besar Rusia di Berlin telah menerima penolakan dari Kementerian Luar Negeri Jerman untuk bantuan dalam memberikan akses konsuler ke Navalny," sambungnya. ( Lihat video: Trump, PM Rusia, Hingga Wapres Iran, Pernah Terinfeksi Covid-19 )
Sebelumnya, Navalny mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan berada di balik upaya peracunan dirinya. Meski demikian, Navalny mengaku tidak takut dan akan kembali ke Rusia untuk melanjutkan kampanyenya.
"Saya yakin Putin berada di balik kejahatan itu dan saya tidak memiliki versi lain tentang apa yang terjadi," kata Navalny saat melakukan wawancara dengan media Jerman, Der Spiegel.
"Anda tidak merasakan sakit apa pun, tetapi Anda tahu bahwa Anda sedang sekarat," kata Navalny tentang saat novichok mulai berpengaruh padanya. Navalny berkata, dia mengalami pemulihan yang stabil dan sekarang belajar kembali bagaimana menyeimbangkan diri dengan satu kaki.
Dalam wawancara tersebut, Navalny menegaskan, meski dirinya menjadi "sasaran tembak", dia tidak takut dan akan segera kembali ke Rusia dalam waktu dekat. ( Baca juga: Navalny Sebut Putin Berada di Balik Peracunan Dirinya )"Tugas saya sekarang adalah tetap tidak takut dan saya tidak takut! Jika tangan saya gemetar, itu karena racun, bukan karena takut. Saya tidak akan memberikan Putin hadiah dengan tidak kembali (ke Rusia)," ungkapnya.
(esn)